Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 16/03/2021, 14:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Trigliserida tinggi termasuk kondisi yang tak layak dibiarkan begitu saja.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan.

Melansir Mayo Clinic, trigliserida tinggi dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah arteri atau penebalan dinding arteri (arteriosklerosis).

Baca juga: Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.

Trigliserida yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan radang pankreas akut (pankreatitis).

Oleh sebab itu, penting kiranya bagi siapa saja untuk dapat mengetahui beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab trigliserida tinggi sebagai langkah antisipasi dini agar tidak terkena masalah kesehatan lebih lanjut.

Penyebab trigliserida tinggi

Trigliserida sendiri merupakan sejenis lemak yang bisa masuk ke aliran darah dengan berbagai cara.

Trigliserida bisa berasal dari makanan yang mengandung lemak, terutama mentega, minyak, dan sumber lemak lain yang kita makan.

Trigliserida juga dapat berasal dari kalori ekstra. Ini adalah kalori yang kita makan, tetapi tubuh tidak langsung membutuhkannya.

Tubuh mengubah kalori ekstra ini menjadi trigliserida dan menyimpannya dalam sel lemak.

Saat tubuh membutuhkan energi, ia akan melepaskan trigliserida.

Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Partikel kolesterol very low density lipoprotein (VLDL) membawa trigliserida ke jaringan.

Melansir Medine Plus, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah yang baik diwaspadai:

  1. Secara teratur makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, terutama jika Anda makan banyak gula
  2. Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas
  3. Merokok
  4. Konsumsi alkohol yang berlebihan
  5. Efek samping obat-obatan tertentu
  6. Beberapa kelainan genetik
  7. Penyakit tiroid
  8. Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol
  9. Penyakit hati atau penyakit ginjal

Trigliserida tinggi memang sering kali adalah tanda dari kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, termasuk obesitas dan sindrom metabolik.

Baca juga: 13 Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi Secara Alami

Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup terlalu banyak lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak normal.

Trigliserida tinggi juga bisa menjadi tanda kondisi medis berikut:

  • Diabetes tipe 2 atau pradiabetes
  • Rendahnya tingkat hormon tiroid (hipotiroidisme)
  • Kondisi genetik langka tertentu yang memengaruhi cara tubuh mengubah lemak menjadi energi.

Selain itu, terkadang trigliserida tinggi adalah efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:

  • Diuretik
  • Estrogen dan progestin
  • Retinoid
  • Steroid
  • Beta blockers
  • Beberapa imunosupresan
  • Beberapa obat HIV

Bagaimana trigliserida tinggi didiagnosis?

Ada tes darah yang dapat mengukur trigliserida Anda.

Dokter biasanya akan memeriksa trigliserida tinggi sebagai bagian dari tes kolesterol, yang terkadang disebut panel lipid atau profil lipid.

Untuk diketahui, setelah makan, kadar trigliserida dalam darah cenderung akan meningkat.

Maka dari itu, untuk pembacaan yang akurat, sampel darah untuk tes trigliserida harus diambil setelah periode 12 jam tidak makan dan minum.

Kadar trigliserida diukur dalam miligram per desiliter (mg/dL).

Baca juga: Berapa Kadar Trigliserida Normal dalam Darah?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com