KOMPAS.com – Trigliserida tinggi termasuk kondisi yang tak layak dibiarkan begitu saja.
Pasalnya, kondisi tersebut bisa menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan.
Melansir Mayo Clinic, trigliserida tinggi dapat menyebabkan pengerasan pembuluh darah arteri atau penebalan dinding arteri (arteriosklerosis).
Baca juga: Mengapa Trigliserida Tinggi Perlu Diwaspadai?
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung.
Trigliserida yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan radang pankreas akut (pankreatitis).
Oleh sebab itu, penting kiranya bagi siapa saja untuk dapat mengetahui beragam kondisi yang bisa menjadi penyebab trigliserida tinggi sebagai langkah antisipasi dini agar tidak terkena masalah kesehatan lebih lanjut.
Trigliserida sendiri merupakan sejenis lemak yang bisa masuk ke aliran darah dengan berbagai cara.
Trigliserida bisa berasal dari makanan yang mengandung lemak, terutama mentega, minyak, dan sumber lemak lain yang kita makan.
Trigliserida juga dapat berasal dari kalori ekstra. Ini adalah kalori yang kita makan, tetapi tubuh tidak langsung membutuhkannya.
Tubuh mengubah kalori ekstra ini menjadi trigliserida dan menyimpannya dalam sel lemak.
Saat tubuh membutuhkan energi, ia akan melepaskan trigliserida.
Baca juga: 3 Gejala Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Partikel kolesterol very low density lipoprotein (VLDL) membawa trigliserida ke jaringan.
Melansir Medine Plus, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah yang baik diwaspadai:
Trigliserida tinggi memang sering kali adalah tanda dari kondisi lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, termasuk obesitas dan sindrom metabolik.
Baca juga: 13 Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi Secara Alami
Sindrom metabolik adalah sekelompok kondisi yang mencakup terlalu banyak lemak di sekitar pinggang, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol tidak normal.