Minum alkohol apabila dilakukan sesekali dan tidak lebih dari satu gelas umumnya tidak memengaruhi tekanan darah.
Tapi, kebiasaan minum alkohol berlebihan dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit darah tinggi.
Jika saat ini sudah ada diagnosis darah tinggi dan penyakit jantung, sebaiknya setop atau minimalkan konsumsi minuman beralkohol.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat
Kelebihan berat badan dan lingkar pinggang tidak ideal juga dapat meningkatkan risiko darah tinggi.
Dilansir dari EMedicine, orang yang kegemukan bisa meningkatkan risiko penyakit darah tinggi antara dua sampai enam kali lipat ketimbang orang dengan berat badan ideal.
Tak hanya berat badan yang perlu diperhatikan. Orang yang memiliki banyak lemak di perut, pinggul, dan paha juga punya risiko yang sama.
Untuk itu, kontrol berat badan sampai lingkar pinggang agar ukurannya tetap ideal.
Baca juga: 5 Sayur untuk Menurunkan Darah Tinggi
Kebiasaan sering duduk, rebahan, dan tidak aktif bergerak dalam jangka panjang bisa menyebabkan darah tinggi.
Terlebih jika kebiasaan malas bergerak ini diimbangi dengan kebiasaan tidak pernah berolahraga. Risikonya bisa berlipat-lipat.
Untuk menurunkan darah tinggi, penderita perlu mengubah gaya hidupnya menjadi lebih aktif dan rajin olahraga.
Luangkan waktu untuk mengerjakan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berenang, lari, yoga, dll. selama 30 menit.
Jika tidak sempat, lakukan olahraga selama 75 menit sebanyak dua kali seminggu.
Selain itu, bangun kebiasaan gaya hidup aktif dengan memilih menggunakan tangga ketimbang lift, parkir kendaraan lebih jauh, sering berkebun, atau membersihkan rumah tanpa bantuan asisten rumah tangga.
Baca juga: 8 Buah untuk Menurunkan Darah Tinggi
Hormon yang dilepaskan tubuh saat sedang stres bisa meningkatkan tekanan darah.
Sumber stres bisa berasal dari pekerjaan, sekolah, masalah percintaan, hubungan dengan orang terdekat, sampai masalah finansial.
Kita terkadang tidak bisa menghindari sumber stres. Namun, tekanan emosional ini bisa dikendalikan.
Caranya dengan rutin olahraga, luangkan waktu untuk mengerjakan sesuatu yang disukai dan membuat pikiran rileks, tidur pulas selama tujuh sampai delapan jam sehari, serta berlatih meditasi.
Coba kontrol beragam penyebab darah tinggi yang bisa dikendalikan di atas sembari memonitor tensi.
Apabila tekanan darah masih ajek melonjak, segera konsultasikan ke dokter. Kemungkinan ada obat untuk menurunkan darah tinggi yang perlu diganti atau modifikasi gaya hidup lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.