Terlebih, jika hasi pemeriksaan kesuburan istri menunjukkan kondisi baik-baik saja, oligospermia bisa menjadi kondisi yang patut dicurigai.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
2. Disfungsi seksual
Masalah dengan fungsi seksual, misalnya, dorongan seks rendah atau kesulitan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi) bisa menjadi tanda adanya kondisi yang dapat pula menyebabkan jumlah sperma sedikit.
3. Nyeri, bengkak, atau benjolan di area testis
Adanya nyeri, bengkak atau benjolan pada testis dapat menunjukkan adanya infeksi atau gangguan pada organ penghasil sperma ini.
4. Rambut wajah atau tubuh berkurang
Berkurangnya jumlah rambut pada wajah pria atau tubuh dapat dikaitkan dengan adanya kelainan kromosom dan gangguan hormonal.
Nah, kelainan kromosom dan hormon juga bisa menjadi penyebab jumlah sperma sedikit.
Pada beberapa pria, masalah mendasar seperti kelainan kromosom yang diturunkan, ketidakseimbangan hormon, vena testis yang melebar, atau kondisi yang menghalangi jalannya sperma dapat menyebabkan tanda dan gejala yang berkaitan dengan oligospermia.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Penis Gatal
Lantas, kapan harus ke dokter?
Sebaiknya temui dokter segera jika Anda tidak dapat membuat pasangan hamil setelah setahun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kondom.
Sementara, Anda perlu lebih cepat mendatangi dokter jika memiliki salah satu dari kondisi berikut:
Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat dan Gejalanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.