KOMPAS.com - Gagal hati akut adalah hilangnya fungsi hati yang terjadi dengan cepat, yaitu dalam beberapa hari atau minggu.
Gagal hati akut biasanya menimpa orang yang tidak memiliki penyakit hati sebelumnya.
Melansir WebMD, kebanyakan orang yang mengidap gagal hati akut tidak memiliki jenis penyakit hati atau masalah hati apa pun sebelum mengalami kejadian hilangnya fungsi hati.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
Kondisi medis ini paling sering disebabkan oleh virus hepatitis atau obat-obatan, seperti asetaminofen.
Dibandingkan gagal hati kronis yang berkembang lebih lambat, gagal hati akut memang lebih jarang terjadi. Tapi, penyakit ini penting untuk tetap diwaspadai dan diantisipasi.
Gagal hati akut yang dikenal juga sebagai gagal hati fulminan nyatanya dapat pula menyebabkan komplikasi serius, termasuk perdarahan berlebihan, gagal ginjal, dan peningkatan tekanan di otak.
Semua kondisi itu adalah keadaan darurat medis yang membutuhkan penanganan rawat inap.
Sementara itu, bergantung pada penyebabnya, gagal hati akut terkadang dapat diatasi dengan pengobatan.
Tetapi, dalam banyak situasi, transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan.
Merangkum Mayo Clinic, ada beberapa kondisi yang bisa disinyalir menjadi gejala gagal hati akut.
Ini mungkin termasuk:
Baca juga: 14 Penyebab Tremor dan Cara Mengatasinya
Lantas kapan harus ke dokter?
Gagal hati akut dapat berkembang dengan cepat pada orang yang sehat, dan mengancam nyawa.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal tiba-tiba mengalami beberapa kondisi berikut sebaiknya segera dapatkan bantuan medis:
Melansir Medical News Today, ada beberapa tes dan prosedur yang dapat digunakan dokter untuk mendiagnosis gagal hati maupun penyakit hati.