Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Obat Penurun Darah Tinggi, Fungsi, Contoh, dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 07/04/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Obat kombinasi aplha dan beta-blocker terkadang menyebabkan tekanan darah turun saat tiba-tiba berdiri atau beranjak dari tempat tidur.

9. Central agonist

Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan mencegah pembuluh darah terlalu tegang atau kontraksi berlebihan.

Contoh:

Alfa metildopa (Aldomet), Catapres (klonidin hidroklorida), guanabenz asetat (Wytensin), guanfacine hydrochloride (Tenex).

Efek samping:

Obat central agonist terkadang memicu efek samping tekanan darah turun drastis saat tiba-tiba berdiri atau bangun dari tempat tidur, merasa lemas, mengantuk, mulut kering, demam, atau anemia.

Baca juga: 9 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Darah Tinggi

10. Peripheral adrenergic inhibitor

Obat untuk darah tinggi ini bekerja dengan memblokir neurotransmiter di otak, sehingga otot polos tidak mengerut. Obat ini umumnya baru diberikan saat obat penurun darah tinggi lainnya tidak mempan.

Contoh:

Guanadrel (Hylorel), guanethidine monosulfate (Ismelin), reserpine (Serpasil).

Efek samping:

Terkadang obat peripheral adrenergic inhibitor memicu efek samping hidung tersumbat, diare, mulas, atau susah tidur.

Hindari berdiri di bawah terik sinar matahari terlalu lama atau berada di kerumunan saat minum obat ini karena bisa memicu pingsan.

11. Vasodilator

Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan membuat otot dinding pembuluh darah rileks dan pembuluh darah melebar. Jenis obat ini biasanya baru diberikan untuk penyakit darah tinggi yang parah.

Contoh:

Hydralazine hydrochloride (Apresoline), minoxidil (Loniten).

Efek samping:

Sejumlah obat vasodilator memiliki efek samping menyebabkan sakit kepala, area sekitar mata bengkak, jantung berdebar, atau nyeri sendi.

Setiap penderita hipertensi perlu petunjuk dokter terkait jenis obat penurun darah tinggi paling tepat.

Terutama bagi ibu hamil, orang dengan penyakit diabetes, atau pengidap penyakit kronis lainnya.

Dokter akan meresepkan obat dengan menimbang kemungkinan efek sampingnya dan cara meminimalkannya, mempertimbangkan usia, sampai kondisi kesehatan pasien.

Baca juga: Apakah Darah Tinggi Bisa Sembuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com