Candesartan (Atacand), eprosartan mesylate (Teveten), irbesarten (Avapro),
losartan potassium (Cozaar), telmisartan (Micardis), valsartan (Diovan).
Efek samping:
Sejumlah ARB memiliki efek samping meyebabkan pusing. Obat ini tidak boleh diminum ibu hamil karena bisa membahayakan janin.
Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan dengan mencegah kalsium memasuki sel otot polos jantung dan arteri. Kalsium saat memasuki sel tersebut bisa berkontraksi lebih keras dan detak jantung meningkat.
Contoh:
Amlodipine besylate (Norvasc, Lotrel), bepridil (Vasocor), diltiazem hydrochloride (Cardizem CD, Cardizem SR, Dilacor XR, Tiazac), felodipine (Plendil), isradipine (DynaCirc, DynaCirc CR), nicardipine (Cardene SR), nifedipine (Adalat CC, Procardia XL), nisoldipine (Sular), verapamil hidroklorida (Calan SR, Covera HS, Isoptin SR, Verelan).
Efek samping:
Obat calcium channel clocker terkadang memicu efek samping jantung berdebar, pergelangan kaki bengkak, sembelit, sakit kepala, atau pusing.
Baca juga: Rekomendasi Garam untuk Penderita Darah Tinggi
Obat untuk darah tinggi ini bekerja dengan mengurangi resistensi pembuluh darah arteri dan mengendurkan tonus otot dinding pembuluh darah.
Contoh:
Doxazosin (mesylate Cardura), prazosin hidroklorida (Minipress), terazosin hidroklorida (Hytrin).
Efek samping:
Sebagian obat alpha blocker memiliki efek samping memicu detak jantung cepat, pusing, dan tekanan darah turun saat tiba-tiba berdiri.
Baca juga: 6 Penyebab Darah Tinggi yang Bisa Dikendalikan
Obat penurun darah tinggi ini bekerja dengan mengurangi aktivitas saraf simpatis yang menghasilkan adrenalin.
Contoh:
Methyldopa.
Efek samping:
Sebagian obat alpha-2 receptor agonist punya efek samping memicu mengantuk dan pusing.
Baca juga: 2 Posisi Tidur saat Darah Tinggi Kambuh
Obat untuk menurunkan darah tinggi ini digunakan untuk mengatasi krisis hipertensi dan pasien yang berisiko mengalami gagal jantung.
Contoh:
Carvedilol (Coreg), labetalol hidroklorida (Normodyne, Trandate).
Efek samping: