Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/04/2021, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Kista dan miom (mioma) adalah tumor jinak karena pertumbuhan jaringan yang tidak normal.

Kista dan miom yang tumbuh di rahim atau ovarium dapat memengaruhi kesuburan wanita.

Sekilas keduanya mirip dan memiliki gejala yang sama, tapi pada dasarnya masalah kesehatan ini sangat berbeda. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Bisakah Kista Ovarium Berkembang Menjadi Kanker Ovarium?

1. Perbedaan kista dan miom dari ciri-cirinya

Benjolan tumor jinak seperti kista dan miom kerap disalahartikan sebagai lemak perut. Tapi, miom dan kista memiliki ciri-ciri khas. 

Melansir Advanced Gynecology, kista adalah benjolan berupa kantong berisi cairan. Pada wanita, kista biasanya berkembang di luar ovarium atau indung telur.

Sedangkan miom adalah benjolan berupa jaringan padat yang tidak ganas. Pada wanita, miom bisa tumbuh di dalam atau luar dinding rahim.

Baca juga: Kista Endometriosis: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

2. Perbedaan kista dan miom dari penyebabnya

Penyebab kista bisa tumbuh di ovarium biasanya karena penumpukan limbah atau produk sampingan dari siklus menstruasi wanita.

Kista ovarium juga bisa berasal dari gangguan fungsi ovarium atau masalah pada folikel ovarium.

Selain itu, kista ovarium juga bisa disebabkan ketidakseimbangan hormon, kehamilan, sampai endometriosis.

Sedangkan faktor risiko penyebab miom bisa tumbuh di rahim di antaranya ketidakseimbangan hormon, berat badan berlebih, dan perubahan genetik.

Baca juga: Makanan Penyebab Kista Ovarium Makin Parah yang Sebaiknya Dihindari

3. Perbedaan kista dan miom dari gejalanya

Dilansir dari laman resmi Mount Alvernia Hospital, terkadang kista dan miom tidak menimbulkan gejala.

Terlebih jika pertumbuhan jaringan abnormal tersebut ukurannya masih relatif kecil.

Namun, terkadang penderita merasakan gejala kista ovarium berupa nyeri haid yang parah.

Penderita juga akan merasakan sakit perut hebat apabila kista pecah atau terjadi pendarahan pada kista.

Sedangkan gejala miom di rahim yang kerap dirasakan penderitanya, antara lain nyeri haid sangat sakit dan anemia.

Kedua penyakit ini sama-sama bisa diketahui lewat pemeriksaan fisik, USG, CT scan atau MRI oleh dokter spesialis ginekologi.

Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Kista di Rahim

4. Perbedaan kista dan miom dari cara mengatasinya

Cara mengatasi kista dan miom pada wanita berbeda, tergantung kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit.

Banyak kista ovarium yang bisa sembuh sendiri dan tidak membutuhkan perawatan medis.

Dokter kemungkinan akan terus memantau untuk memastikan kista tidak menimbulkan komplikasi.

Apabila rentan terjadi komplikasi, dokter biasanya akan meresepkan obat untuk mencegah kista terus tumbuh.

Apabila ukurannya cukup besar atau pecah, dokter dapat menyarankan operasi.

Sedangkan cara mengatasi miom pada wanita biasanya hanya lewat operasi. Pemberian obat terkadang dapat mengecilkan ukuran miom.

Jika Anda mengalami kista atau miom, ada baiknya segera berkonsultasi ke dokter sebelum tumor jinak ini berdampak pada kesehatan.

Baca juga: Apakah Kista Bartholin Bisa Sembuh Sendiri?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau