KOMPAS.com – Sakit perut dan nyeri dada dapat terjadi bersamaan.
Dalam banyak kasus, kondisi ini mungkin hanya kebetulan. Artinya, ada dua masalah kesehatan yang berbeda yang tidak sengaja terjadi secara bersamaan.
Tapi terkadang, sakit perut dan nyeri dada adalah gejala kombinasi dari satu kondisi kesehatan.
Baca juga: 9 Penyebab Sakit Perut dan Diare yang Terjadi Bersamaan
Yang dimaksud sakit perut di sini adalah nyeri tajam atau tumpul yang berselang-seling maupun terus menerus di bagian perut.
Sedangkan nyeri dada di sini adalah sensasi terbakar di perut bagian atas atau di bawah tulang dada maupun sebagai tekanan atau nyeri menusuk yang menjalar ke punggung atau bahu.
Penyebab sakit perut dan nyeri dada bisa jadi hanya sesuatu yang kecil. Meski demikian, tidak berarti Anda boleh menganggap ketidaknyamanan tersebut sebagai gangguan kecil.
Nyeri dada tetap saja bisa menandakan keadaan darurat medis, terutama bila disertai dengan keringat, pusing, atau sesak napas.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab sakit perut dan nyeri dada yang dapat terjadi:
1. Gas berlebih
Nyeri gas dapat terjadi apabila gas terperangkap atau tidak bergerak dengan baik melalui sistem pencernaan Anda.
Nyeri gas pada umumnya dikaitkan dengan kram perut, tetapi beberapa orang merasakan nyeri gas di dada dan bagian tubuh lainnya.
Jenis nyeri ini bisa terasa seperti sesak di area dada. Ini mungkin terjadi setelah makan besar atau setelah makan makanan tertentu, seperti sayuran, gluten, atau produk susu.
Baca juga: 3 Penyebab Penyakit Celiac yang Perlu Diwaspadai
Gejala nyeri gas lainnya termasuk sembelit dan perut kembung.
Mengeluarkan gas atau bersendawa dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.
2. Stres dan kecemasan
Stres dan kecemasan juga bisa menyebabkan nyeri dada dan sakit perut.
Sakit perut yang disebabkan oleh kecemasan bisa terasa seperti mual atau nyeri tumpul.
Sementara, kecemasan parah dapat menyebabkan panic attack yang kemudian bisa memicu nyeri menusuk yang tajam di dada.
Gejala serangan panik lainnya meliputi:
Baca juga: 7 Efek Stres pada Wajah yang Bisa Terjadi
3. Serangan jantung
Serangan jantung terjadi ketika penyumbatan mengganggu aliran darah ke jantung Anda.
Gejalanya dapat bervariasi dari orang ke orang, sehingga mungkin sulit untuk dapat mengidentifikasi serangan jantung.
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis, di mana Anda harus segera mencari perawatan medis segera,
Tanda-tanda serangan jantung bisa berupa sakit perut, serta sesak atau nyeri di dada.
Gejala ini bisa menyerang secara tiba-tiba atau bertahap seiring waktu.
Anda mungkin juga mengalami gejala berikut:
Baca juga: 8 Tanda Peringatan Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
4. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
GERD adalah gangguan pencernaan di mana asam lambung kembali mengalir ke kerongkongan.
GERD dapat menyebabkan heartburn yang terus-menerus, serta mual dan sakit perut.
Faktor pemicu penyakit refluks asam lambung antara lain, yakni:
Gejala penyakit refluks asam lambung lainnya termasuk:
Baca juga: Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD
Tukak lambung adalah luka yang berkembang di lapisan lambung atau perut.
Kondisi ini antara lain dapat menyebabkan:
Bergantung pada tingkat keparahan penyakit tukak lambung yang diderita, beberapa orang dengan kondisi medis ini mungkin juga mengalami tinja berdarah dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
6. Radang usus buntu
Apendisitis adalah radang usus buntu, yakni organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar.
Saat usus buntu meradang, hal itu bisa menyebabkan sakit perut mendadak yang berasal dari sekitar pusar dan menjalar ke sisi kanan perut.
Baca juga: 8 Gejala Usus Buntu dan Cara Membedakan dengan Penyakit Lain
Nyeri juga bisa meluas ke area punggung dan dada.
Gejala usus buntu lain bisa meliputi:
7. Emboli paru
Emboli adalah saat gumpalan darah mengalir ke paru-paru.
Gejala emboli paru yang dapat dikenali meliputi:
Anda mungkin juga mengalami sakit di bagian kaki, demam, dan beberapa orang mengalami sakit perut.
Baca juga: 11 Gejala Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
8. Batu empedu
Batu empedu terjadi ketika endapan cairan pencernaan mengeras di kantong empedu.
Kantong empedu adalah organ kecil yang terletak di sisi kanan perut.
Terkadang, batu empedu tidak menimbulkan gejala.
Saat gejalanya muncul, Anda mungkin akan merasakan hal berikut:
9. Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada selaput lambung.
Kondisi mesis ini dapat menyebabkan gejala seperti:
Baca juga: 7 Gejala Gastritis yang Perlu Diwaspadai
Gastritis akut mungkin dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun, gastritis kronis mungkin memerlukan pengobatan.
10. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada jaringan kerongkongan yang disebabkan oleh penyakit asam lambung, efek samping pengobatan, atau infeksi.
Gejala esofagitis yang dapat terjadi bisa meliputi:
Jika Anda mengalami gejala sakit perut dan nyeri dada yangctidak juga membaik atau malah memburuk, jangan ragu untuk segera menemuik dokter.
Anda juga harus pergi ke dokter jika mengalami nyeri dada yang parah.
Nyeri dada bisa menjadi gejala serangan jantung atau pembekuan darah di paru-paru yang mengancam jiwa.
Baca juga: 2 Penyebab Nyeri Dada Saat Membungkuk yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.