KOMPAS.com- Penyakit Parkinson adalah kelainan sistem saraf progresif yang memengaruhi gerakan.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini kerap memengaruhi aktivitas sehari-hari penderitanya.
Salah satu gejala penyakit Parkinson yang dapat berdampak besar pada kualitas hidup adalah inkontinensia urin.
Gejala ini membuat pasien tidak dapat mengontrol buang air kecil sepenuhnya.
Hal ini disebabkan terganggunya komunikasi antara otak dan kandung kemih akibat kadar dopamin yang rendah.
Jenis inkontinensia urin yang sering dialami pasien Parkinson adalah inkontinensia urgensi dan nokturia.
Baca juga: 7 Sayuran untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Inkontinensia urgensi terjadi ketika seseorang mendapatkan kebutuhan mendesak untuk buang air kecil, tetapi tidak dapat mengendalikan diri untuk buang air kecil sebelum mereka pergi ke toilet.
Sementara itu, nokturia adalah kebutuhan yang sering tidak normal untuk bangun dan buang air kecil pada malam hari saat Anda tidur.
Seperti yang dapat dibayangkan, inkontinensia urin dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan sosial seseorang.
Tidak jarang orang-orang seperti itu mengalami perasaan malu, isolasi sosial, kesepian dan kehilangan kendali, serta masalah citra tubuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.