Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2021, 12:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit Parkinson adalah gangguan neurodegeneratif terkait usia yang paling umum setelah penyakit Alzheimer.

Penyakit ini terjadi akibat hilangnya sel saraf penghasil dopamin di bagian otak yang mengontrol gerakan.

Dopamin adalah neurotransmitter yang mengirimkan pesan antara otak dan sel saraf yang mengontrol gerakan.

Gejala parkinson bisa berupa:

  • gemetar di tangan, lengan, kaki, rahang, atau kepala
  • kaku pada tungkai dan tubuh
  • gerakan yang sangat lambat
  • gangguan keseimbangan dan koordinasi.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Punggung Bawah dan Diare yang Terjadi Bersamaan

Penderita parkinson seringkali merasa sulit untuk memulai atau berhenti bergerak, dan mengontrol gerakan halus seperti menggenggam pena dan menulis, serta mudah jatuh, sehingga menyulitkan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Ekspresi wajah pasien juga bisa menjadi kaku. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan mereka untuk berkomunikasi secara non-verbal.

Semua gejala ini awalnya bermanifestasi secara halus tetapi pada akhirnya akan berkembang jika tidak ditangani.

Selain itu, mereka yang hidup dengan penyakit Parkinson mungkin mengalami gejala seperti kesulitan dalam mengunyah, menelan, dan berbicara.

Mereka juga rentan mengalami perubahan suasana hati seperti depresi dan sikap apatis, masalah tidur, masalah kulit, masalah kognitif, sembelit, dan masalah kencing seperti inkontinensia.

Semua gejala ini dapat berdampak besar pada kualitas hidup pasien.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com