KOMPAS.com - Preeklamsia adalah gangguan kehamilan yang jamak muncul saat usia kandungan memasuki 20 minggu.
Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi kehamilan yang berbahaya bagi janin di dalam kandungan maupun ibu hamil.
Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, masalah kesehatan ini menyebabkan janin kekurangan darah dan oksigen.
Baca juga: Penyebab dan Tanda Preeklamsia
Selain itu, ibu hamil yang terkena preeklamsia juga rentan mengalami komplikasi gangguan liver, otak, sampai ginjal.
Gangguan kehamilan ini biasanya memiliki gejala mirip masalah kehamilan lain. Dilansir dari NHS, ciri-ciri preeklamsia yang perlu diwaspadai di antaranya:
Kabar baiknya, risiko kesehatan terkait preeklamsia bisa diminimalkan dengan deteksi dini dan penanganan tepat selama pemeriksaan kehamilan.
Baca juga: Perbedaan Preeklamsia Ringan dan Preeklamsia Berat
Risiko preeklamsia tersebut juga meningkat apabila ibu hamil pernah mengalami gangguan kehamilan sejenis sebelumnya.
Terdapat beberapa faktor yang membuat ibu hamil terkena preekplamsia, antara lain:
Baca juga: 6 Cara Mencegah Preeklamsia pada Ibu Hamil
Para ahli hingga kini belum mengetahui penyebab preeklamsia dengan pasti. Namun, masalah kesehatan ini terkait dengan penurunan pasokan darah ke plasenta saat hamil.
Cara terbaik mendeteksi dan mencegah preeklamsia adalah lewat pemeriksaan kehamilan rutin. Terlebih bagi ibu hamil dengan faktor risiko di atas.
Baca juga: 10 Ciri-ciri Preeklamsia pada Ibu Hamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.