Berikut bedanya:
1. Stroke iskemik
Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum.
Baca juga: 7 Efek Stroke pada Tubuh yang Perlu Diwaspadai
Stroke ini terjadi ketika arteri yang memasok darah kaya oksigen ke otak tersumbat. Hal ini paling sering terjadi akibat pembekuan darah.
Stroke iskemik dilaporkan memengaruhi sekitar 87 persen kejadian stroke selama ini.
2. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik terjadi ketika arteri di otak mengeluarkan darah atau pecah.
Sekitar 15 persen stroke adalah stroke hemoragik.
Stroke hemoragik bisa sangat serius dan bertanggung jawab atas sekitar 40 persen kematian terkait stroke.
3. Serangan iskemik transien
Serangan iskemik transien terkadang disebut sebagai stroke ringan karena aliran darah ke otak tersumbat dalam waktu yang lebih singkat dan tidak menyebabkan cedera neurologis permanen.
Serangan iskemik transien dapat berlangsung dari satu menit hingga beberapa jam (sampai arteri yang tersumbat terbuka kembali dengan sendirinya).
Seseorang tidak boleh mengabaikan serangan iskemik transien. Orang sering menyebut kejadian ini sebagai "peringatan stroke".
Baca juga: 4 Makanan yang Bisa Memicu Stroke
Mengenali tanda dan gejala stroke adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan bantuan seseorang sebelum terlambat.
Dilansir dari WebMD, berikut ini adalah gejala stroke yang paling umum terjadi:
Gejala lain yang bisa menandakan stroke termasuk tiba-tiba:
Jika Anda merasa mengalami stroke, segera hubungi layanan darurat terdekat segera. Stroke adalah kondisi yang bisa mengancam jiwa.
Baca juga: 10 Efek Diabetes pada Tubuh yang Layak Diantisipasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.