Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2021, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Ketika berbicara tentang penyakit diabetes, telinga kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata diabetes mellitus.

Sementara, diabetes insipidus lebih jarang terdengar.

Meski sama-sama disebut sebagai diabetes, diabetes insipidus pada dasarnya adalah penyakit yang berbeda dengan diabetes mellitus.

Baca juga: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tak Disadari

Jika diabetes mellitus adalah penyakit jangka panjang yang ditandai dengan kadar gula darah di atas normal, diabetes insipidus tidak terkait dengan kadar gula darah.

Lantas, apa itu diabtes insipidus?

Dilansir dari WebMD, satu-satunya kesamaan yang dimiliki penyakit diabetes mellitus dan diabetes insipidus adalah keduanya membuat penderitanya akan merasa haus dan membuat banyak buang air kecil.

Diabetes insipidus adalah kondisi cukup langka yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak urine.

Kebanyakan orang buang air kecil 1 hingga 2 liter sehari. Sementara, penderita diabetes insipidus bisa buang air antara 3 dan 20 liter sehari.

Jika Anda menderita diabetes insipidus, hormon yang membantu mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh Anda tidak berfungsi.

Hormon yang mengalami gangguan ini adalah homron antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH). Hormon yang bisa juga disebut sebagai vasopressin ini dihasilkan oleh hipotalamus, yakni jaringan khusus di otak.

Setelah dihasilkan oleh hipotalamus, hormon antidiuretik disimpan oleh kelenjar pituitari.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

Kelenjar pituitari akan mengeluarkan hormon antidiuretik saat kadar cairan di dalam tubuh terlalu rendah.

Hormon antidiuretik ini membantu mempertahankan cairan di dalam tubuh dengan mengurangi jumlah cairan yang terbuang melalui ginjal dalam bentuk urine.

Penyebab diabetes insipidus adalah produksi hormon antidiuretik yang berkurang atau ketika ginjal tidak lagi merespons hormon antidiuretik seperti biasanya.

Ketika tubuh Anda tidak menghasilkan cukup vasopressin, kondisi ini disebut diabetes insipidus sentral.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau