KOMPAS.com – Komplikasi diabetes tipe 2 kebanyakan berbahaya dan layak diantisipasi.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah di atas nilai normal.
Tingginya kadar gula darah ini disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat merespons hormon insulin sebagaimana mestinya.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Hormon insulin adalah hormon yang membantu gula darah (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.
Dilansir dari WebMd, diabetes tipe 2 termasuk kondisi umum yang memerlukan penanganan signifikan apakah itu memeriksa gula darah atau kontrol dokter secara rutin.
Selain menangani kondisi itu sendiri, penderita diabetes tipe 2 juga harus menghadapi risiko komplikasi yang terkait dengan penyakit ini.
Misalnya, hidup dengan diabetes tipe 2 berarti seseorang menjadi berisiko tinggi mengalami komplikasi seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan masalah kaki.
Perawatan diri yang baik merupakan kunci untuk menangani penyakit diabetes tipe 2 secara efektif dan mengurangi risiko komplikasi.
Merangkum Health Line, diabetes tipe 2 merupakan penyakit yang tak boleh dibiarkan begitu saja karena bisa menyebabkan komplikasi berbahaya.
Berikut ini adalah beberapa komplikasi umum dari diabetes tipe 2 dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko mengalaminya:
1. Penyakit jantung
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang yang hidup dengan diabetes tipe 2 secara umum memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami penyakit jantung daripada orang yang tidak menderita diabetes tipe 2.
Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai
Dengan memperhatikan faktor risiko utama penyakit jantung lain dan berkomitmen sanggup mengatasinya, dapat membantu menurunkan risiko penderita diabetes mengalami komplikasi berbahaya ini.
CDC melaporkan bahwa faktor risiko utama penyakit jantung, meliputi:
Jika dibiarkan, faktor risiko ini dapat sangat meningkatkan kemungkinan penderita diabetes tipe 2 mengalami penyakit jantung.
Baca juga: 5 Faktor Risiko Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Cara terbaik untuk mengurangi risiko seseorang adalah dengan menetapkan tujuan kesehatan pribadi dan mencapainya, seperti berolahraga secara teratur dan makan makanan yang seimbang dan sehat.
Obat dapat digunakan untuk mengobati faktor risiko pada pasien penyakit diabetes seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Dokter dapat memberikan masukan terbaik untuk pilihan obay yang perlu dikonsumsi.
2. Stroke
Menurut American Diabetes Association (ADA), orang dengan diabetes tipe 2 dilaporkan 1,5 kali lebih mungkin mengalami stroke dibandingkan orang yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Jika Anda hidup dengan diabetes tipe 2, Anda harus dapat membiasakan diri dengan tanda peringatan stroke.
Ini termasuk:
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera hubungi dokter. Semakin cepat stroke terdeteksi dan diobati, maka semakin sedikit kerusakan yang mungkin terjadi pada otak Anda.
Bekerja sama dengan Anda tentang rencana perawatan yang efektif untuk diabetes tipe 2 dapat membantu menurunkan risiko stroke.
Kebiasaan gaya hidup sehat seperti berolahraga secara teratur dan makan dengan sehat juga dapat membuat perbedaan.
3. Penyakit ginjal
Penyakit ginjal adalah komplikasi lain yang dapat memengaruhi penderita diabetes tipe 2. Ini karena hubungan antara gula darah dan ginjal.
Ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi, ginjal berjuang untuk menyaring darah dan pembuluh darah di dalam ginjal rusak.
Baca juga: 9 Tanda Peringatan Penyakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai
Gejala penyakit ginjal termasuk:
Gejala ini sering tidak muncul hingga fungsi ginjal secara signifikan terganggu, yang membuat penyakit ginjal sulit dideteksi.
Mengelola kadar gula darah adalah bagian penting dari menurunkan risiko penyakit ginjal.
Selain kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan risiko masalah ginjal.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, dokter dapat berbicara dengan Anda tentang pilihan cara menurunkan darah tinggi yang terbaik.
Penting juga bagi Anda untuk menemui dokter untuk menjalani tes masalah terkait ginjal secara teratur.
Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2
4. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Menurut ADA, 2 dari 3 orang dengan diabetes tipe 2 melaporkan mengalami tekanan darah tinggi atau mengonsumsi obat untuk menurunkannya.
Jika tidak ditangani, tekanan darah tinggi ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, masalah penglihatan, dan penyakit ginjal.
Mengunjungi dokter secara teratur dapat membantu Anda mengelola diabetes tipe 2 dan memantau tekanan darah.
Tekanan darah harus diperiksa selama setiap kali penderita berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Seseorang bisa mengambil langkah-langkah untuk menurunkan tekanan darah dengan menjaga berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan jika diperlukan.
Secara umum, kebiasaan gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Jadi, cobalah makan makanan yang seimbang, olahraga teratur, dan luangkan waktu untuk bersantai.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Anak-anak dan Remaja?
Mengonsumsi makanan seperti biji-bijian, mengikuti diet rendah natrium, dan menghindari tembakau dan alkohol bisa juga sangat membantu untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
5. Kerusakan mata
Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah mata seperti glaukoma dan katarak.
Komplikasi lain yang dapat mempengaruhi mata disebut retinopati.
Kondisi ini terjadi ketika kadar gula dalam darah yang tinggi menyebabkan kerusakan pembuluh darah retina.
Jika tidak diobati, retinopati dalam bentuk yang paling parah dapat menyebabkan hilangnya penglihatan sepenuhnya.
Pilihan pengobatan baru untuk retinopati dapat mencegah kebutaan dalam banyak kasus, tetapi lebih baik mengambil langkah untuk mencegah kondisi tersebut sama sekali.
Bekerja sama dengan dokter untuk memantau dan mengelola kadar gula darah dapat membantu penderita diabetes tipe 2 menurunkan risiko kondisi ini.
6. Masalah kaki
Diabetes tipe 2 dapat meningkatkan risiko sejumlah komplikasi yang memengaruhi kaki.
Sebagian besar masalah kaki terkait diabetes disebabkan oleh kerusakan saraf, terkadang disebut sebagai neuropati.
Baca juga: 3 Penyebab Kaki Bengkak Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Neuropati menyebabkan sensasi tidak menyenangkan pada kaki, seperti kesemutan, rasa terbakar, dan perih.
Neuropati juga dapat menurunkan kemampuan panderita untuk merasakan sensasi seperti nyeri, panas, dan dingin.
Pada gilirannya, hal ini meningkatkan risiko cedera yang dapat menyebabkan infeksi. Dalam kasus lanjut, neuropati dapat mengubah bentuk kaki dan jari kaki, sehingga memerlukan sepatu atau sol khusus.
Jika Anda mengalami sensasi apa pun yang mungkin merupakan neuropati, segera beri tahu dokter. Mengatasi neuropati sejak dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut di kemudian hari.
Menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat dapat mengurangi risiko neuropati.
Berolahraga secara teratur dan memakai sepatu yang nyaman mungkin dapat juga membantu mengurungi risiko neuropati pada penderita diabetes.
Jika Anda seorang perokok, pertimbangkan untuk berhenti sesegera mungkin, dan tanyakan kepada dokter Anda tentang terapi penghentian merokok, pengobatan, dan program yang dapat membantu.
Baca juga: 6 Tips Berhenti Merokok Sesuai Tipe Perokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.