Area lain di mana sel kanker payudara dapat menyebar adalah otak.
Meskipun ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, ada perawatan yang tersedia yang dapat mengangkat atau mengecilkan tumor ini.
Metastasis otak bisa memengaruhi fungsi penglihatan, memori, dan perilaku penderita kanker payudara.
Gejalanya dapat berupa sering sakit kepala, pusing, mual, muntah, dan kejang.
Baca juga: 8 Tanda Peringatan Tumor Otak yang Perlu Diwaspadai
Jika Anda mengalami kejang atau pembengkakan di otak, dokter mungkin akan meresepkan obat kortikosteroid atau antikejang.
Dokter dapat menentukan apakah kanker telah menyebar ke otak pasien melalui tes pencitraan seperti CT-scan dan MRI.
Jika tes ini tidak dapat memastikan diagnosis, Anda mungkin memerlukan ahli bedah untuk melakukan biopsi.
Perawatan untuk komplikasi otak akibat kanker payudara termasuk kraniotomi yang merupakan jenis operasi, dan terapi radiasi.
Terkadang, tumor dapat terbentuk di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Jika ini terjadi, Anda mungkin memerlukan jenis kemoterapi khusus yang disebut kemoterapi intratekal.
6. Komplikasi terkait pengobatan kanker
Perawatan kanker pada dasarnya melibatkan pembuangan sel abnormal maupun normal dari tubuh, sehingga Anda mungkin mengalami efek samping yang tidak menyenangkan.
Dalam beberapa kasus, Anda mungkin merasa pengobatannya lebih buruk daripada kanker.
Baca juga: Cara Mendeteksi Kanker Payudara dengan SADARI
Penting untuk disadari bahwa rasa sakit dan ketidaknyamanan pengobatan akan hilang dan sel-sel sehat diharapkan dapat pulih.
Perawatan kanker memang dapat menyebabkan rasa sakit atau penyakit.
Perawatan kemoterapi misalnya, dapat menyebabkan sariawan, mual, kerusakan saraf, dan diare.
Sementara, terapi radiasi dapat menyebabkan nyeri terbakar dan jaringan parut.
Sedagkan operasi pembedahan bisa menyakitkan dan mungkin memerlukan waktu lama untuk pemulihan.
Saat dokter mengangkat kelenjar getah bening untuk memeriksa sel kanker, hal ini dapat mengganggu aliran cairan getah bening di dalam tubuh.
Jika tidak cukup kelenjar getah bening yang tersisa untuk mengalirkan cairan dengan benar dari area tertentu, bentuk pembengkakan yang menyakitkan yang disebut lymphedema dapat terjadi.
Lymphedema paling baik diatasi lebih awal. Ini dapat diobati dengan terapi fisik, pijat, atau memanfaatka kompresi lengan.
Nyeri dapat diobati dengan pereda nyeri yang dijual bebas,atau dokter mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit yang lebih kuat.
Efek samping dari kemoterapi terkadang dapat juga diobati dengan obat lain.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Tumor Payudara Jinak dan Kanker Payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.