KOMPAS.com - Sejumlah orangtua terkadang mendapati ada kerak di kulit kepala bayinya.
Masalah kesehatan kulit ini biasaya terkait dengan dermatitis seboroik atau seborrhea atau cradle cap.
Dilansir dari Kid’s Health, kerak di kepala bayi biasanya muncul saat si kecil berusia dua minggu sampai 12 bulan.
Baca juga: 4 Bahaya Bayi Jatuh dari Tempat Tidur yang Perlu Diwaspadai
Gejala masalah kulit ini dimulai dengan munculnya bercak kemerahan atau kekuningan yang bersisik di kulit kepala.
Dalam kondisi yang parah, terkadang kerak atau ruamnya bisa menjalar ke wajah, area sekitar popok, atau bagian tubuh lainnya.
Sebelum mengulas cara menghilangkan kerak di kepala bayi, kenali dulu penyebabnya.
Melansir Mayo Clinic, penyebab kerak di kepala bayi terkait dermatitis seboroik terkadang berasal dari hormon yang diturunkan dari ibu ke bayi.
Hormon tersebut menyebabkan produksi minyak atau sebum di kelenjar minyak dan folikel rambut berlebihan.
Selain itu, faktor lainnya juga bisa berasal dari infeksi jamur yang berkembang bersama bakteri di kulit kepala.
Hal yang perlu diingat, kerak di kepala bayi tidak terkait dengan masalah kebersihan.
Baca juga: Gejala Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Anak, dan Dewasa
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.