KOMPAS.com – Terkait penularan human immunodeficiency virus (HIV), penting untuk mengetahui gejala awal apa yang harus dicari.
Deteksi dini HIV dapat membantu memastikan pengobatan yang tepat untuk mengendalikan virus dan mencegah perkembangan menjadi HIV tahap 4.
HIV tahap 4 lebih dikenal sebagai Acquired immuno deficiency syndrom (AIDS).
Baca juga: Lawan Stigma, Pengidap HIV Bukan untuk Dijauhi
Pengobatan dini menggunakan obat antiretroviral (ARV) juga bisa membuat virus tidak terdeteksi sehingga diharapkan dapat mencegah penularan virus ke orang lain.
Dilansir dari Health Line, tanda atau gejala awal HIV mungkin muncul sebagai gejala yang mirip dengan gejala flu (influenza).
Ini bisa termasuk:
Gejala awal HIV pada umumnya muncul dalam satu hingga dua bulan setelah penularan.
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Meski demikain, gejala HIV tersebut juga bisa muncul segera setelah dua minggu setelah terpapar.
Selain itu, beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala awal setelah tertular HIV.
Penting untuk diingat bahwa gejala awal HIV ini juga terkait dengan penyakit dan kondisi kesehatan umum.
Untuk memastikan status HIV, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter tentang pilihan pengujian HIV lewat tes darah.
Ketiadaan gejala bisa berlangsung selama 10 tahun. Namun, ini tidak berarti virusnya hilang.
HIV adalah kondisi kesehatan yang dapat dikendalikan.
Tetapi jika tidak diobati, HIV dapat berkembang mejadi AIDS bahkan jika tidak ada gejala yang muncul. Itulah mengapa sangat penting untuk dilakukan pengujian HIV, terutama bagi kelompok orang yang berisiko tinggi tertular virus ini.
Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kelompok orang yang termasuk berisiko tinggi tertular HIV, yakni: