Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2021, 16:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Asperger’s syndrome atau sindrom asperger adalah salah satu bentuk gangguan spektrum autisme.

Pengidap sindrom asperger tidak memiliki masalah kecerdasan. Namun, mereka umumnya terkendala dengan keterampilan sosial.

Selain itu, pengidap asperger jamak memiliki keterampilan bahasa verbal yang khas dan kemampuan intelektual di atas rata-rata.

Baca juga: Kenali Gejala Autisme Pada Anak

Melansir Autism Society, sindrom asperger kali pertama diperkenalkan dokter anak asal Wina, Austria, Hans Asperger pada 1940-an silam.

Dia mengamati perilaku anak mirip autisme tanpa masalah kecerdasan, tapi kesulitan berkomunikasi dan berinteraksi sosial.

Sejumlah profesional kesehatan mendeskripsikan individu dengan asperger sebagai pengidap autisme ringan.

Karakteristik gejala sindrom asperger

Melansir Autism Speaks, terdapat beberapa karakteristik gejala sindrom asperger yang khas, antara lain:

  • Kesulitan berinteraksi sosial
  • Memiliki minat atau fokus pada suatu hal
  • Punya kecenderungan teratur atau melakukan sesuatu yang sama berulang
  • Memiliki fokus dan ketekunan yang luar biasa
  • Bakat mengenali suatu pola
  • Sangat memperhatikan detail
  • Sangat sensitif terhadap cahaya, suara, rasa, dll.
  • Kesulitan berkomunikasi
  • Kerap melakukan gerakan yang tidak terkoordinasi atau canggung
  • Sering cemas

Baca juga: Penyebab Autisme dan Faktor Risikonya

Tanda atau gejala sindrom asperger juga bisa berbeda-beda antara satu pengidap dengan yang lainnya.

Setiap pengidap memiliki kecenderungan masing-masing, yang dapat digunakan sebagai bekal kekuatan para pengidapnya.

Secara umum, gejala sindrom asperger tidak seberat jenis gangguan spektrum autisme lainnya.

Melansir WebMD, jika Anda mendapati tanda-tanda sindrom asperger di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Dokter akan memberikan rujukan ke pakar kesehatan mental yang ahli menangani gangguan spektrum autisme.

Di antaranya ke psikolog, ahli saraf anak, dokter yang menangani tumbuh kembang anak, sampai ke psikiater.

Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Sindrom Asperger dan Autisme?

Cara menangani sindrom asperger

Pengobatan untuk sindrom asperger pada setiap anak berbeda-beda. Terkadang, dokter akan menjajal sejumlah terapi sampai menemukan jenis terapi yang paling pas.

Perawatan untuk mengatasi sindrom asperger meliputi:

  • Pelatihan keterampilan sosial
  • Terapi wicara-bahasa
  • Terapi perilaku kognitif
  • Pendidikan dan pelatihan orangtua

Tidak ada obat untuk mengatasi sindrom asperger. Namun, dengan perawatan yang tepat, anak dengan sindrom asperger bisa tumbuh sehat dan sukses menghadapi tantangan sosial dan komunikasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau