Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pertolongan Pertama dan Pengobatan Demam Berdarah (DBD)

Kompas.com - 27/05/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes.

Penyakit ini bisa berdampak fatal apabila tidak mendapatkan pengobatan yang tepat atau terlambat ditangani.

Sebelum mengulas pertolongan pertama dan pengobatan demam berdarah, kenali dulu beberapa gejalanya.

Baca juga: 12 Gejala DBD (Demam Berdarah), Tak Hanya Demam Tinggi

Gejala demam berdarah (DBD)

Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, setelah terinfeksi virus dengue, penderita biasanya mengalami gejala DBD seperti:

  • Demam tinggi mendadak, berlangsung sepanjang hari selama 2-7 hari
  • Timbul bintik-bintik merah atau ruam pada kulit
  • Sakit kepala
  • Nyeri saat menggerakan bola mata
  • Nyeri otot atau tulang
  • Badan tersa lemah dan lesu
  • Muntah
  • Ulu hati terasa nyeri
  • Terkadang disertai mimisan atau buang air besar bercampur darah
  • Kadar trombosit turun hingga 100.000/mm3

Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)

Beberapa orang terkadang tidak menyadari sedang menderita sakit DBD, lantaran gejala penyakitnya timbul tenggelam.

Salah satunya karena fase demam berdarah ditandai dengan grafik suhu tubuh yang mirip pelana kuda.

Pada fase awal, penderita mengalami demam tinggi selama beberapa hari. Begitu memasuki fase kritis, demam yang semula menjadi tanda utama penyakit sembuh atau suhu tubuh turun dengan sendirinya.

Di fase ini, banyak orang lengah dan menganggap penyakit sudah sembuh. Padahal, fase ini rentan terjadi syok yang berdampak fatal sehingga Anda perlu ekstra waspada.

Baca juga: Ciri-ciri Demam Berdarah Dengue pada Bayi, Beda dari Orang Dewasa

Pertolongan pertama demam berdarah

Apabila ditemukan gejala demam berdarah (DBD), ada baiknya setiap orang waspada dan memberikan pertolongan pertama pada penderita yang sakit.

Menurut Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan, pertolongan pertama demam berdarah yakni:

  1. Arahkan penderita untuk bed rest atau tirah baring selama demam
  2. Berikan obat penurun demam yang biasa diminum dan aman bagi lambung
  3. Berikan kompres hangat
  4. Berikan banyak cairan, arahkan penderita untuk minum sebanyak 1-2 liter per hari. Semua cairan diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna cokelat dan merah seperti es kopi, susu cokelat, sirup merah
  5. Bila terjadi kejang, jaga lidah agar tidak tergigit dan hindari memberikan apa pun lewat mulut selama kejang

Apabila penderita sudah diberikan pertolongan pertama demam berdarah tapi panas tidak kunjung turun disertai gejala DBD lainnya (muncul bintik merah, muntah, gelisah, mimisan), segera bawa penderita ke dokter.

Baca juga: Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD)

Cara mengobati demam berdarah

Cara mengobati demam berdarah disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan tingkat keparahan penyakit.

Tidak semua pasien DBD perlu diopname atau dirawat inap di rumah sakit. Terkadang, dokter merekomendasikan pasien untuk berobat jalan.

Cara mengobati demam berdarah untuk pasien rawat jalan yang biasanya direkomendasikan dokter, antara lain:

  • Arahkan penderita untuk bed rest atau tirah baring selama demam
  • Pemberian obat penurun demam atau kompres hangat apabila diperlukan
  • Pemberian cairan dan elektrolit, jus buah, susu, dan air putih dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi

Selama penderita menjalani pengobatan, dokter biasanya tetap memantau suhu tubuh, kadar trombosit, sampai hematokrit penderita DBD.

Setelah demam turun, pasien DBD akan tetap dipantau setidaknya selama dua hari. Hal itu untuk mencegah komplikasi pendarahan yang berujung syok.

Segera bawa penderita DBD ke rumah sakit apabila muncul gejala syok seperti sakit perut parah, kotoran BAB berwarna hitam, mimisan, pendarahan gusi, atau keluar keringat dingin.

Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com