KOMPAS.com - Saat ini, gadget merupakan alat komunikasi yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Sifatnya yang multifungsi menjadikan gadget diperlukan oleh banyak orang, bahkan sebagian ada yang tidak bisa lepas darinya.
Tak jarang, banyak orang yang menggunakan gadget secara berlebihan dan cenderung mengalami kecanduan.
Padahal, kecanduan gadget memiliki beberapa efek negatif bagi kesehatan mental seseorang.
Biasanya, kecanduan gadget dialami oleh orang-orang yang memasuki masa remaja.
Baca juga: 4 Alasan Membawa Ponsel ke Kamar Mandi Bisa Membahayakan Kesehatan
Sebuah studi berjudul “Cell phone addiction and psychological and physiological health in adolescents” menunjukkan bahwa penggunaan gadget mencapai puncaknya selama masa remaja dan secara bertahap menurun setelahnya.
Penggunaan gadget yang berlebihan di kalangan remaja sangat umum sehingga 33 persen anak berusia 13 tahun tidak pernah mematikan gadget mereka, siang atau malam.
Selain itu, penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa semakin muda usia anak terpapar gadget, semakin besar risiko penyalahgunaan gadget.
Melansir dari Healthline, ada beberapa gejala yang tampak ketika seseorang mengalami kecanduan gadget.
Beberapa tandanya antara lain sebagai berikut.
Salah satu ciri dari kecanduan apa pun adalah mempertahankan perilaku kompulsif, bahkan jika dapat menyebabkan konsekuensi negatif yang parah.
Sebuah penelitian berjudul “Cell phone addiction and psychological and physiological health in adolescents” meneliti dampak penggunaan gadget pada remaja.
Baca juga: Waspada, Penggunaan Ponsel Berlebihan Bisa Memicu Sindrom Text Neck
Hasilnya, orang yang terlalu sering menggunakan gadget mungkin mengalami hal-hal berikut.
Selain itu, studi lain berjudul “The attentional cost of receiving a cell phone notification” menunjukkan bahwa orang yang kecanduan gadget dapat menyebabkan seseorang sulit fokus ketika mengerjakan pekerjaan-pekerjaannya.
Jika kebiasaan gadget mengganggu kehidupan sehari-hari, mungkin sudah waktunya untuk membuat beberapa perubahan.
Kabar baiknya adalah ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengubah cara berinteraksi dengan gadget.
Hal ini dilakukan untuk membantu membatasi dampak negatif pada kehidupan seseorang.
Berikut di antaranya.
1. Cari tahu apakah ada kekhawatiran yang mendasarinya
Sebuah studi berjudul “The invisible addiction: Cell-phone activities and addiction among male and female college students” percaya bahwa orang yang menggunakan gadget secara kompulsif mungkin mencoba menghindari masalah dalam hidup mereka yang terasa terlalu sulit atau rumit untuk diselesaikan.
Jadi, pikirkan apa tujuan menggunakan gadget, apakah ingin lari dari masalah atau memang benar-benar membutuhkannya?
Apabila lari dari masalah, kenali masalah tersebut dan selesaikan.
Hal ini dapat mengurangi kecemasan seseorang dan perilaku kompulsif terhadap gadget.
Baca juga: 3 Dampak Buruk Orangtua Main Ponsel di Dekat Anak
2. Pertimbangkan terapi perilaku kognitif (CBT)
Pendekatan terapeutik ini membantu menerangi hubungan antara pikiran, perilaku, dan emosi.
Cara ini bisa menjadi jenis terapi yang sangat efektif untuk membantu mengubah pola perilaku tertentu.
Setidaknya satu penelitian kecil berjudul “Smartphone Addiction Creates Imbalance in Brain” menunjukkan bahwa CBT mungkin efektif dalam menyeimbangkan perubahan kimia otak yang terkait dengan kecanduan gadget.
Jika tertarik dengan jenis terapi ini, seseorang bisa datang ke ahli kesehatan mental untuk berkonsultasi.
3. Coba langkah-langkah praktis berikut ini.