Keluarnya cairan yang tidak biasa dari penis tidak pasti menjadi gejala PMS. Di mana, kondisi itu bisa juga menjadi tanda adanya infeksi atau kondisi lainnya.
Meski demikian, penting untuk melaporkan gejala ini ke dokter sesegera mungkin untuk didiagnosis.
Penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan keluarnya cairan tidak biasa dari penis di antaranya, yakni:
Diagnosis penyakit menular seksual ini dapat diobati dengan antibiotik. Ketika menjalani pengobatan tersebut, penting untuk minum obat persis seperti yang ditentukan dokter.
Baca juga: Gonore: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Anda harus menemui dokter jika gejala Anda tidak membaik atau jika keluhan kembali muncul.
Anda mungkin tertular PMS lagi melalui kontak dengan pasangan Anda, terutama jika mereka tidak diobati pada saat yang sama seperti Anda.
Ketika hal itu terjadi,Anda mungkin juga memerlukan antibiotik atau pengobatan yang berbeda.
Baca juga: 5 Tanda Rematik yang Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?
3. Keputihan atau pendarahan yang tidak normal dari vagina
Keputihan yang tidak normal dapat menjadi gejala dari sejumlah kondisi. Tidak semua ini ditularkan secara seksual.
Infeksi terkait seksual seperti vaginosis bakteri juga dapat menyebabkan keputihan tidak normal.
Baca juga: Kenapa Badan Lemas dan Mudah Capek? Ini 8 Cara Mengatasinya
Jika Anda mengalami perubahan pada keputihan Anda, jangan ragu untuk mengonsultasikannya dengan dokter.
Beberapa keputihan normal terjadi sepanjang siklus menstruasi. Namun, seharusnya tidak berwarna aneh atau berbau tidak enak.
Keputihan yang berwarna aneh atau berbau menyengat bisa menjadi gejala IMS.
Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Vagina
Misalnya, keputihan yang terjadi akibat trikomoniasis sering kali berwarna hijau, berbusa, dan berbau busuk.
Sedangkan keputihan yang terjadi akibat gonore mungkin berwarna kuning dan diwarnai dengan darah.
Jika Anda mengalami pendarahan di antara siklus haid yang dikombinasikan dengan keluarnya cairan, buatlah janji dengan dokter. Gejala-gejala ini juga bisa menjadi tanda kanker.
Baca juga: Apa Itu Gigitan Tungau Kasur? Simak Ciri-Ciri dan Cara Mengobatinya
4. Rasa terbakar atau gatal di area vagina
Penyakit menular seksual tidak selalu menjadi penyebab rasa terbakar atau gatal di area vagina.
Infeksi bakteri atau jamur non-IMS juga dapat menyebabkan rasa terbakar atau gatal pada vagina.
Meski demikian, Anda tetap harus berbicara dengan dokter tentang perubahan sensasi di daerah vagina ini.
Vaginosis bakteri dan kutu kelamin dapat menyebabkan gatal, dan memerlukan pengobatan.
Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal
5. Sakit saat berhubungan seks
Nyeri sesekali saat berhubungan seks cukup umum di kalangan wanita. Oleh sebab itu, kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala PMS yang paling sering diabaikan.