KOMPAS.com - Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, sampai gangguan ginjal.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kondisi hipertensi adalah kondisi ketika hasil pemeriksaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Angka pertama (sistolik) menunjukkan tekanan pembuluh darah ketika jantung berdetak. Sedangkan angka kedua (diastolik) mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak jantung.
Baca juga: Minum Obat Hipertensi Pagi atau Malam Hari, Mana yang Lebih Baik?
Cara mengatasi hipertensi bisa lewat konsumsi obat hipertensi dari dokter dan pemeriksaan berkala untuk mengontrol tekanan darah.
Selain dengan obat-obatan dari dokter, penderita hipertensi wajib menjalankan gaya hidup seha agar tekanan darahnya tetap stabil.
Berikut beberapa cara menurunkan hipertensi selain dengan obat-obatan:
Melansir Mayo Clinic, kelebihan berat badan secara tak langsung bisa jadi penyebab hipertensi.
Bobot tubuh berlebih dapat menimbulkan gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea). Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Selain itu, tekanan darah cenderung melonjak seiring peningkatan berat badan yang tidak ideal.
Penderita hipertensi wajib menjaga berat badannya tetap ideal. Umumnya, tensi bisa turun satu mmHg setiap penurunan berat badan satu kilogram.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.