Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Penyebab Neuropati Perifer yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 28/06/2021, 13:36 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Neuropati perifer adalah gangguan yang terjadi ketika sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi tidak berfungsi karena rusak atau hancur.

Dilansir dari Health Line, sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang menghubungkan saraf dari otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat) ke seluruh tubuh.

Ini termasuk:

  • Lengan
  • Tangan
  • Telapak kaki
  • Tungkai
  • Organ dalam
  • Mulut
  • Wajah

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Tugas sistem saraf tepi adalah mengirimkan sinyal tentang sensasi fisik kembali ke otak.

Kerusakan pada sistem saraf ini dapat mengganggu fungsi normalnya.

Misalnya, sistem saraf tepi bisa saja mengirim sinyal rasa sakit padahal tidak ada yang menyebabkan rasa sakit.

Begitu juga sebaliknya, sistem saraf tepi mungkin tidak mengirim sinyal rasa sakit padahal ada sesuatu yang menyakiti tubuh.

Jenis neuropati perifer

Ada lebih dari 100 jenis neuropati perifer yang bisa terjadi.

Setiap jenis gangguan sistem saraf ini memiliki gejala yang unik dan pilihan pengobatan yang spesifik.

Neuropati perifer dapat diklasifikasikan lebih lanjut berdasarkan jenis kerusakan saraf yang terlibat.

Mononeuropati terjadi ketika hanya satu saraf yang rusak. Carpal tunnel syndrome (CTS) adalah contoh mononeuropati.

Sementara, multiple mononeuropati terjadi ketika ada dua atau lebih saraf di area yang berbeda rusak.

Sedangkan, polineuropati terjadi ketika banyak saraf rusak.

Kebanyakan orang dengan neuropati perifer memiliki polineuropati.

Baca juga: 10 Penyebab Tangan Kesemutan Saat Bangun Tidur Selain Tertindih

Gejala neuropati perifer

Dilansir dari Mayo Clinic, karena setiap saraf di sistem perifer memiliki fungsi masing-masing, jadi gejala neuropati perifer tergantung pada jenis saraf yang terkena.

Saraf secara umum dapat diklasifikasikan menjadi:

  • Saraf sensorik yang menerima sensasi, seperti suhu, nyeri, getaran atau sentuhan, dari kulit
  • Saraf motorik yang mengontrol gerakan otot
  • Saraf otonom yang mengontrol fungsi seperti tekanan darah, detak jantung, pencernaan, dan kandung kemih

Tanda dan gejala neuropati perifer mungkin termasuk:

  • Timbulnya mati rasa, menusuk, atau kesemutan secara bertahap di kaki atau tangan
  • Rasa sakit yang tajam, menusuk, berdenyut atau terbakar
  • Sensitivitas ekstrim terhadap sentuhan
  • Nyeri selama aktivitas yang seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit, seperti nyeri pada kaki saat meletakkan beban di atasnya atau saat berada di bawah selimut
  • Kurangnya koordinasi dan jatuh
  • Kelemahan otot
  • Merasa seolah-olah mengenakan sarung tangan atau kaus kaki padahal tidak
  • Kelumpuhan jika saraf motorik terpengaruh

Jika saraf otonom terpengaruh, tanda dan gejala mungkin termasuk:

  • Intoleransi panas
  • Berkeringat berlebihan atau tidak bisa berkeringat
  • Masalah usus, kandung kemih atau gangguan pencernaan
  • Perubahan tekanan darah, menyebabkan pusing atau sakit kepala

Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya

Kapan harus ke dokter?

Sebaiknya cari perawatan medis segera jika Anda melihat kesemutan yang tidak biasa, kelemahan atau rasa sakit di tangan atau kaki Anda.

Diagnosis dan pengobatan dini menawarkan kesempatan terbaik untuk mengendalikan gejala Anda dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf perifer Anda.

Berbagai hal berikut ini bisa terjadi sebagai komplikasi neuropati perifer:

1. Luka bakar dan trauma kulit

Anda mungkin tidak merasakan perubahan suhu atau nyeri pada bagian tubuh yang mati rasa.

2. Infeksi

Kaki Anda dan area lain yang kurang bisa merasakan sensasi dapat terluka tanpa Anda sadari.

Periksa area ini secara teratur dan obati luka ringan sebelum terinfeksi, terutama jika Anda menderita diabetes.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?

3. Jatuh

Kelemahan dan hilangnya sensasi mungkin berhubungan dengan kurangnya keseimbangan dan jatuh.

Penyebab neuropati perifer

Bukan penyakit tunggal, neuropati perifer adalah kerusakan saraf yang disebabkan oleh sejumlah kondisi.

Melansir Medical News Today, kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab neuropati perifer meliputi:

  1. Penyakit autoimun. Ini termasuk sindrom Sjogren, lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Guillain-Barre, polineuropati demielinasi inflamasi kronis dan vaskulitis
  2. Diabetes. Lebih dari separuh penderita diabetes mengembangkan beberapa jenis neuropati
  3. Infeksi. Ini termasuk infeksi virus atau bakteri tertentu, termasuk penyakit Lyme, herpes zoster, virus Epstein-Barr, hepatitis B, hepatitis C, kusta, difteri, dan HIV
  4. Gangguan yang diturunkan. Gangguan seperti penyakit Charcot-Marie-Tooth adalah jenis neuropati yang diturunkan
  5. Tumor. Pertumbuhan, kanker (ganas) dan non-kanker (jinak), dapat berkembang pada saraf atau saraf tekan. Juga, polineuropati dapat timbul sebagai akibat dari beberapa kanker yang berhubungan dengan respon imun tubuh. Ini adalah bentuk kelainan degeneratif yang disebut sindrom paraneoplastik
  6. Gangguan sumsum tulang. Ini termasuk protein abnormal dalam darah (gammopathies monoklonal), suatu bentuk kanker tulang (myeloma), limfoma dan penyakit langka amiloidosis
  7. Penyakit lainnya. Ini termasuk penyakit ginjal, penyakit hati, gangguan jaringan ikat dan tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)

Baca juga: 6 Penyakit Tiroid dan Cara Mengatasinya

Penyebab neuropati perifer lainnya meliputi:

  1. Kecanduan alkohol. Pilihan diet yang buruk yang dibuat oleh orang-orang dengan alkoholisme dapat menyebabkan kekurangan vitamin
  2. Paparan racun. Zat beracun termasuk bahan kimia industri dan logam berat seperti timbal dan merkuri
  3. Obat-obatan. Obat-obatan tertentu, terutama yang digunakan untuk mengobati kanker (kemoterapi), dapat menyebabkan neuropati perifer
  4. Trauma atau tekanan pada saraf. Trauma, seperti dari kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh atau cedera olahraga, dapat memutuskan atau merusak saraf perifer. Tekanan saraf dapat diakibatkan oleh penggunaan gips atau kruk atau pengulangan gerakan seperti mengetik berkali-kali
  5. Kekurangan vitamin. Vitamin B, termasuk vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, vitamin B3, serta vitamin E sangat penting untuk kesehatan saraf
  6. Dalam beberapa kasus, tidak ada penyebab yang dapat diidentifikasi (idiopatik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau