KOMPAS.com - Lonjakan Covid- 19 yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia diduga berasal dari varian Delta.
Varian delta juga menjadi penyebab dari lonjakan kasus Covid-19 di Inggris.
Kabar Baiknya, vaksin AstraZeneca menawarkan perlindungan tingkat tinggi dari varian tersebut, efikasinya hingga 92 persen.
Dari hasil penelitian University of Oxford di server pre-print The Lancet, ditemukan bahwa Vaksin COVID-19 AstraZeneca memberikan kekebalan setidaknya selama satu tahun setelah satu dosis pertama.
Peneliti juga menemukan bahwa vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang kuat setelah interval dosis kedua yang diperpanjang hingga 45 minggu atau setelah dosis penguat ketiga.
Baca juga: 7 Penyebab Daya Tahan Tubuh Menurun yang Kerap Disepelekan
Interval yang diperpanjang antara dosis pertama dan kedua vaksin COVID-19 AstraZeneca
hingga 45 minggu menghasilkan peningkatan respons antibodi hingga 18 kali lipat, diukur 28
hari setelah dosis kedua.
Dosis ketiga juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta.
Baik dosis kedua yang diperpanjang intervalnya dan dosis ketiga Vaksin COVID-19
AstraZeneca kurang reaktogenik dibandingkan dengan dosis pertama.
Profesor Sir Andrew J Pollard, Chief Investigator & Director Oxford Vaccine Group di
Universitas Oxford, mengatakan bahwa hal ini merupakan berita baik bagi negara-negara dengan persediaan vaksin yang terbatas.
Negara yang mengalami keterlambatan pemberian dosis kedua vaksin juga tak perlu lagi khawatir.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.