KOMPAS.com - Bau badan merupakan masalah yang cukup umum yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Kondisi ini terjadi karena proses bakteri dalam keringat dan bukan karena keringat itu sendiri.
Ini adalah kesalahpahaman umum bahwa keringat menyebabkan bau badan.
Faktanya, keringat manusia hampir tidak berbau.
Merangkum dari Medical News Today, bau badan terjadi karena bakteri pada kulit seseorang memecah molekul protein dalam keringat dan menghasilkan bau sebagai hasilnya.
Bau badan adalah masalah umum, tetapi dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Meskipun akar penyebabnya sering kali disebabkan oleh praktik kebersihan seseorang, bau badan dapat menunjukkan kondisi mendasar yang lebih serius dalam beberapa kasus.
Baca juga: 8 Makanan untuk Bantu Menghilangkan Bau Badan Tak Sedap
Bau badan biasanya menjadi lebih jelas selama masa pubertas karena hormon dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
Orang dengan obesitas dan individu dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes, juga lebih rentan memiliki bau badan.
Keringat hampir tidak berbau bagi manusia.
Namun, perkembangbiakan bakteri yang cepat dan penguraian keringat menjadi asam dapat menyebabkan bau yang tidak sedap.
Akibatnya, orang yang banyak berkeringat – seperti mereka yang mengalami hiperhidrosis – mungkin lebih rentan terhadap bau badan.
Bau badan paling mungkin terjadi di tempat-tempat berikut.
Diet, kondisi kesehatan, dan obat-obatan menyebabkan seseorang memiliki profil bau badan yang unik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manusia mahir dalam mengidentifikasi individu dengan profil baunya.
Kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak dan selangkangan.
Kelenjar ini menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau.
Baca juga: Cara Mencukur Bulu Ketiak untuk Mengurangi Bau Badan
Namun, ketika bakteri memecah banyak protein, mereka akan menghasilkan molekul bau dalam konsentrasi yang lebih besar sehingga menyebabkan bau badan.
Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin sebagian besar mengatur suhu tubuh melalui keringat dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.
Memiliki konsentrasi besar kelenjar apokrin di ketiak dan selangkangan membuat area ini rentan terhadap perkembangan bau badan yang cepat.
Namun, bau badan bisa terjadi hampir di semua area tubuh seseorang.
Meskipun tidak ada pengobatan universal untuk penyebab bau badan, beberapa langkah-langkah berikut mungkin dapat membantu mengontrol bau badan seseorang.
Seseorang mungkin juga mengalami bau badan yang menusuk di area yang sering tertutup pakaian, seperti kaki.
Kombinasi peningkatan kelembapan dan keringat yang terperangkap di dalam kain dapat meningkatkan multiplikasi dan aktivitas bakteri.
Hal ini dapat menyebabkan bau badan.
Baca juga: Cara Mengatasi Bau Badan dengan Minum Air Putih
Untuk mencegah hal ini, seseorang harus memberikan perhatian ekstra pada area ini saat mencuci dan memastikan benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian bersih.
Mengenakan serat alami juga dapat membantu penguapan keringat dan membantu mengurangi penumpukan bakteri.
Mengkonsumsi cabai, bawang merah, bawang putih, dan makanan ampuh lainnya juga bisa membuat keringat sebagian orang lebih menyengat.
Jika seseorang mengkonsumsi protein dalam jumlah berlebihan, ini juga dapat mempengaruhi bau badan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.