9. Pengeroposan tulang
Siapa sangka kadar estrogen terlalu rendah bahkan bisa menyebabkan kerusakan tulang.
Tulang Anda membutuhkan estrogen untuk mempertahankan kekuatan dan kepadatannya.
Tulang dapat patah lebih mudah ketika estrogen rendah karena hormon ini bekerja bersama-sama dengan kalsium, vitamin D, dan berbagai mineral.
10. Atrofi vagina
Atrofi vagina adalah salah satu gejala yang lebih parah dari estrogen rendah dan juga cukup umum.
Kondisi ini juga dikenal sebagai vaginitis atrofi.
Atrofi vagina adalah kerusakan lambat pada vagina yang datang seiring bertambahnya usia.
Penyakit vagina ini ditandai dengan vagina yang lebih tipis, kering, bahkan mengecil. Peradangan sering mengambil alih dan seks bisa menjadi menyakitkan.
Anda mungkin mengalami atrofi vagina jika Anda sedang menyusui bayi, telah memasuki perimenopause atau menopause, ovarium Anda telah diangkat, mengalami menopause dini, dan atau sedang minum obat untuk fibroid rahim atau endometriosis.
Baca juga: Berapa Hari Masa Subur pada Wanita Terjadi?
Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini muncul secara bertahap, dalam jangka waktu yang lama.
Anda mungkin tidak menyadari atrofi vagina terjadi sampai bertahun-tahun setelah menopause.
Jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut, ada kemungkinan Anda mengalami atrofi vagina:
Tingkat estrogen yang rendah memang bisa memengaruhi seluruh tubuh.
Meskipun estrogen rendah bisa menjadi bagian normal dari kehidupan, terutama selama masa pubertas dan perimenopause, kondisi ini juga bisa menjadi akibat dari obat atau kondisi tertentu.
Jika Anda memiliki gejala estrogen rendah, sebaiknya tanyakan kepada dokter untuk memastikan tidak ada sesuatu yang lebih serius yang terjadi.
Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.