Siklus haid yang tidak teratur juga menunjukkan rendahnya estrogen. Ini biasa terjadi selama perimenopause.
Baca juga: 7 Tanda Masa Subur pada Wanita
4. Menghilangnya siklus haid
Estrogen mendorong menstruasi wanita.
Jika tidak memiliki cukup hormon ini, siklus haid seorang wanita bisa saja hilang sepenuhnya. Kondisi ini normal selama perimenopause, dan tentu saja saat menopause.
5. Perubahan suasana hati dan depresi
Estrogen memicu produksi serotonin.
Serotonin adalah senyawa kimia yang nerperan untuk mengendalikan emosi dan suasana hati yang baik.
Ketika estrogen rendah, begitu juga serotonin.
Beberapa penelitian menunjukkan betapa pentingnya estrogen untuk kesehatan mental.
Baca juga: 11 Cara Meningkatkan Hormon Endorfin Pereda Rasa Sakit dan Stres
6. Kepala sakit
Sakit kepala, terutama migrain, bisa disebabkan oleh rendahnya estrogen.
Kondisi ini bisa terjadi karena estrogen memengaruhi senyawa kimia otak yang bertanggung jawab atas rasa sakit.
7. Hot flashes (perasaan panas) dan keringat malam
Hormon estrogen dapat memengaruhi kerja hipotalamus yang mengatur suhu tubuh.
Di mana, estrogen rendah bisa menyebabkan hot flashes (perasaan panas) dan keringat malam, dua gejala menopause dan perimenopause yang mengganggu.
8. Infeksi saluran kemih yang sering terjadi
Seperti diketahui, estrogen berfungsi membantu lapisan uretra melakukan tugasnya, termasuk untuk menjauhkan bakteri tidak sehat.
Alhasil, estrogen yang rendah dapat menyebabkan penipisan lapisan ini, yang membuat bakteri lebih mudah masuk.
Infeksi saluran kemih yang sering terjadi bisa jadi tanda hormon estrogen rendah.