Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Terinfeksi Covid-19, Haruskah Menerima Vaksin?

Kompas.com - 30/07/2021, 10:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Sudah divaksin, mungkinkah terinfeksi Covid-19?

Melansir dari Gavi, seseorang yang telah mendapatkan vaksin masih berpotensi terinfeksi Covid-19.

Kondisi ini dikenal sebagai “breakthrough infection”.

Meskipun vaksin terbukti secara efektif dapat menjaga tubuh dari virus, tidak ada vaksin yang menawarkan perlindungan penuh kepada semua orang yang menerimanya.

Misalnya, vaksin campak sangat efektif dalam mencegah infeksi, yang menyebabkan virus hampir diberantas di beberapa negara.

Namun ada infeksi yang dilaporkan bahkan pada populasi dengan vaksinasi luas.
Infeksi ini tidak hanya terjadi pada mereka yang tidak divaksinasi; ada kasus infeksi terobosan pada orang yang divaksinasi lengkap.

Contoh lainnya, vaksin flu musiman menawarkan perlindungan dari virus yang beredar.

Namun, virus flu yang beredar bervariasi dan orang yang divaksinasi mungkin masih sakit tetapi penyakitnya tidak terlalu parah.

Untuk SARS-CoV-2, sebuah laporan baru-baru ini di New England Journal of Medicine menggambarkan dua kasus Covid-19 setelah vaksinasi, dengan keduanya menunjukkan gejala ringan yang sembuh dalam waktu satu minggu.

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jamur Hitam Pasca-Covid-19 sesuai Lokasi Infeksinya

Selain itu, sebuah studi dari Universitas Stanford, yang belum ditinjau oleh ilmuwan lain, menjelaskan 189 kasus Covid-19 pasca-vaksinasi dari 22.729 petugas kesehatan, tetapi setidaknya beberapa di antaranya dikaitkan dengan vaksinasi parsial.

Vaksinasi mungkin akan membuat penyakit tidak terlalu parah jika infeksi seperti itu terjadi.

Ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk infeksi ini.

Respons imun manusia dikodekan dalam DNA kita dan bervariasi pada tiap orang.

Keragaman ini membantu kita untuk menanggapi berbagai kuman.

Namun, efektivitas tanggapan ini juga bervariasi dan bisa disebabkan oleh beberapa hal, termasuk kesehatan yang buruk, kondisi medis, atau usia.

Sistem kekebalan yang menua tidak merespons antigen (zat asing yang menyebabkan sistem kekebalan memproduksi antibodi untuk melawannya) dan sistem kekebalan yang lebih baru.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau