Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Radang Sendi Akut dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 31/07/2021, 16:30 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sedangkan gejala artritis non-gonococcal meliputi:

  • Nyeri sendi sedang hingga parah yang memburuk dengan gerakan
  • Sendi yang terinfeksi bengkak, merah, dan hangat
  • Demam ringan
  • Daerah yang terkena biasanya lutut, pinggul, pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau sendi siku

Sementara itu, perawatan yang bisa digunakan untuk mengatasi artritis bakteri di antaranya meliputi:

  • Antibiotik seperti azitromisin dan ceftriaxone
  • Drainase nanah dari sendi yang terinfeksi

Diagnosis jenis radang sendi akut

Jika mencurigai radang sendi akut, dokter akan memeriksa area yang menjadi perhatian dan memeriksa nyeri tekan, pembengkakan, kemerahan, dan tanda-tanda penyakit lainnya yang jelas.

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat keluarga radang sendi, dan pertanyaan tentang kapan gejala Anda pertama kali dimulai dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas sehari-hari.

Setelah pemeriksaan fisik, dokter akan memesan panel darah dan tes urin untuk memeriksa penanda radang sendi dan mengesampingkan kondisi lain yang mungkin berkontribusi atau menyebabkan gejala Anda.

Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait cara diagnosis jenis radang sendi akut:

1. Hitung sel darah lengkap atau complete blood cell coun (CBC)

Hitung darah lengkap memeriksa sel darah merah dan putih Anda untuk mencari tanda-tanda peradangan dan infeksi. Ini juga akan mencakup jumlah trombosit dan tes hemoglobin dan hematokrit untuk memeriksa anemia.

2. Pemeriksaan cairan sinovial

Cairan sinovial berfungsi memberikan bantalan dan pelumasan untuk sendi. Ini akan diekstraksi dari sendi yang terkena dan diperiksa untuk penanda infeksi dan peradangan.

Misalnya, jumlah sel darah putih (WBC) total akan meningkat dengan adanya infeksi. Hitung WBC juga akan mengukur persentase jumlah leukosit polimorfonuklear (PMN). Pada sendi yang terinfeksi akut, jumlah PMN akan lebih besar dari 95 persen.

Cairan juga diperiksa untuk kristal asam urat dan akan diuji keberadaan bakteri dan jamur (dan terkadang, virus).

Baca juga: Lutut Bengkak: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi

3. Pengujian molekuler

Pengujian molekuler seperti pengujian reaksi berantai polimerase dapat digunakan untuk mendeteksi organisme dalam sampel klinis. Misalnya, dokter mungkin memesankan tes amplifikasi asam nukleat (NAAT) untuk memeriksa bakteri gonokokus. Spesimen dapat diambil dari serviks, uretra, tenggorokan, atau rektum.

4. Tes asam urat

Tes asam urat digunakan untuk mengukur jumlah asam urat dalam darah atau urin Anda. Ini membantu mendiagnosis penyakit asam urat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau