Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rheumatoid arthritis: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasi

Kompas.com - 01/08/2021, 07:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Rheumatoid arthritis adalah gangguan peradangan kronis yang dapat memengaruhi lebih dari sekadar sendi Anda.

Pada beberapa orang, rheumatoid arthritis dilaporkan dapat merusak berbagai sistem tubuh, termasuk kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.

Melansir WebMD, rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun. Ini berarti sistem kekebalan tubuh Anda (yang biasanya melawan infeksi) secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri.

Baca juga: Jangan Keliru, Ini Beda Penyakit Rematik dan Asam Urat

Pada kasus rheumatoid arthritis, sistem kekebalan menyerang sel-sel yang melapisi sendi secara tidak sengaja, membuat sendi bengkak, kaku, dan terasa nyeri.

Seiring waktu, kondisi ini dapat merusak sendi, tulang rawan, dan tulang di sekitarnya.

Gejala rheumatoid arthritis

Melansir Mayo Clinic, ada banyak kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala rheumatoid arthritis.

Ini mungkin termasuk:

  • Sendi terasa lembut, hangat, bengkak
  • Kekakuan sendi yang biasanya lebih buruk di pagi hari dan setelah tidak aktif
  • Kelelahan, demam, dan kehilangan nafsu makan

Rheumatoid arthritis pada tahap awal cenderung mepengaruhi sendi yang lebih kecil terlebih dahulu, terutama sendi yang menghubungkan jari ke tangan dan jari kaki ke kaki.

Seiring perkembangan penyakit, gejala sering menyebar ke pergelangan tangan, lutut, pergelangan kaki, siku, pinggul, dan bahu.

Dalam kebanyakan kasus, gejala terjadi pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh penderita.

Baca juga: Osteoarthritis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Sekitar 40 persen orang yang menderita rheumatoid arthritis juga mengalami tanda dan gejala yang tidak melibatkan persendian.

Area yang mungkin terpengaruh meliputi:

  • Kulit
  • Mata
  • Paru-paru
  • Jantung
  • Ginjal
  • Kelenjar ludah
  • Jaringan saraf
  • Sumsum tulang
  • Pembuluh darah

Tanda dan gejala rheumatoid arthritis dapat bervariasi dalam tingkat keparahan dan bahkan mungkin datang dan pergi.

Di mana, periode peningkatan aktivitas penyakit yang disebut flare dapat terjadi, kemudian bergantian dengan periode remisi relatif, yakni ketika pembengkakan dan nyeri memudar atau hilang.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Osteoarthritis

Sementara itu, jika tidak ditanganai, rheumatoid arthritis seiring waktu dapat menyebabkan sendi berubah bentuk dan bergeser keluar dari tempatnya.

Kapan harus ke dokter?

Secara umum jika Anda terus-menerus mengalami ketidaknyamanan dan pembengkakan pada persendian, sebaiknya segera buat janji dengan dokter.

Penyebab rheumatoid arthritis

Seperti yang sudah disampaikan di awal bahwa rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun.

Biasanya, sistem kekebalan Anda membantu melindungi tubuh Anda dari infeksi dan penyakit.

Pada rheumatoid arthritis, sistem kekebalan Anda menyerang jaringan sehat di persendian Anda. Ini juga dapat menyebabkan masalah medis dengan jantung, paru-paru, saraf, mata, dan kulit Anda.

Dokter tidak tahu apa yang memulai proses ini, namun diduga terkait dengan faktor genetik.

Meskipun gen Anda tidak benar-benar menyebabkan rheumatoid arthritis, mereka dapat membuat Anda lebih mungkin untuk bereaksi terhadap faktor lingkungan, seperti infeksi virus dan bakteri tertentu yang dapat memicu penyakit.

Baca juga: 8 Penyebab Rematik yang Harus Diwaspadai

Faktor risiko rheumatoid arthritis

Ada beberapa faktoryang dapat meningkatkan risiko rheumatoid arthritis.

Ini mungkin termasuk:

1. Jenis kelamin

Wanita dilaporkan lebih mungkin dibandingkan pria untuk mengembangkan rheumatoid arthritis.

2. Usia

Rheumatoid arthritis dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering dimulai pada usia paruh baya.

Baca juga: 9 Gejala Awal Rematik yang Perlu Diwaspadai

3. Riwayat keluarga

Jika anggota keluarga Anda menderita rheumatoid arthritis, Anda mungkin memiliki peningkatan risiko penyakit ini.

4. Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis, terutama jika Anda memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit ini.

Merokok juga tampaknya terkait dengan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar.

5. Kelebihan berat

Orang yang kelebihan berat badan tampaknya memiliki risiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis.

Komplikasi rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis termasuk kondisi yang tak boleh dibiarkan begitu saja atau dianggap sepele karena bisa menyebabkan banyak komplikasi.

Penyakit ini di antaranya bisa meningkatkan risiko Anda terkena:

1. Osteoporosis

Rheumatoid arthritis itu sendiri, bersama dengan beberapa obat yang digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis, dapat meningkatkan risiko osteoporosis, suatu kondisi yang melemahkan tulang dan membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang.

Baca juga: 3 Gejala Awal Osteoporosis yang Perlu Diwaspadai

2. Nodul reumatoid

Benjolan jaringan yang kuat ini paling sering terbentuk di sekitar titik-titik tekanan, seperti siku. Sayangnya, nodul ini juga dapat terbentuk di mana saja di tubuh, termasuk jantung dan paru-paru.

3. Mata dan mulut kering

Orang yang menderita rheumatoid arthritis jauh lebih mungkin untuk mengembangkan sindrom Sjogren, gangguan yang menurunkan jumlah kelembaban di mata dan mulut.
Infeksi.

Rheumatoid arthritis itu sendiri dan banyak obat yang digunakan untuk memeranginya dapat merusak sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan peningkatan infeksi.

Lindungi diri Anda dengan vaksinasi untuk mencegah penyakit seperti influenza, pneumonia, herpes zoster, dan Covid-19.

Baca juga: 10 Penyebab Hidung Tidak Bisa Mencium Bau, Bukan Hanya Gejala Covid-19

4. Komposisi tubuh yang tidak normal

Proporsi lemak terhadap massa tanpa lemak sering kali lebih tinggi pada orang yang menderita rheumatoid arthritis, bahkan pada mereka yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) normal.

5. Carpal tunnel syndrome

Jika rheumatoid arthritis memengaruhi pergelangan tangan Anda, peradangan dapat menekan saraf yang melayani sebagian besar tangan dan jari Anda.

6. Masalah jantung

Rheumatoid arthritis dapat meningkatkan risiko arteri yang mengeras dan tersumbat, serta peradangan pada kantung yang membungkus jantung Anda.

7. Penyakit paru-paru

Orang dengan rheumatoid arthritis memiliki peningkatan risiko peradaBaca juga: 13 Penyebab Nyeri Sendi, Bukan Melulu Karena Radang Sendingan dan jaringan parut pada jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan sesak napas progresif.

8. Limfoma

Rheumatoid arthritis dapat meningkatkan risiko limfoma, sekelompok kanker darah yang berkembang di sistem getah bening.

Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan

Cara mengobati rheumatoid arthritis

Melansir NHS, tidak ada obat untuk rheumatoid arthritis. Namun, diagnosis dini dan perawatan yang tepat memungkinkan banyak orang dengan kondisi tersebut dapat menekan keluhan, termasuk periode flare. 

Hal ini dapat membantu penderita menjalani kehidupan dan melanjutkan pekerjaan tetap.

Pilihan pengobatan utama rheumatoid arthritis bisa meliputi:

  • Obat yang diminum dalam jangka panjang untuk meredakan gejala dan memperlambat perkembangan kondisi
  • Perawatan suportif, seperti fisioterapi dan terapi okupasi, untuk membantu penderita tetap bergerak dan mengelola masalah apa pun yang dimiliki dengan aktivitas sehari-hari
  • Operasi untuk memperbaiki masalah sendi yang berkembang

Bergantung pada seberapa parag rasa sakit, kekakuan, atau kerusakan sendi yang Anda alami, tugas sehari-hari Anda mungkin menjadi sulit atau membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa dilakukan. Anda mungkin harus menyesuaikan cara Anda melakukan tugas sehari-hari.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau