KOMPAS.com - Gula darah tinggi atau hiperglikemia terjadi ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi.
Hiperglikemia adalah gejala umum diabetes. Meski begitu, orang yang tidak menderita diabetes bisa juga mengalami gula darah tinggi.
Diabetes terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak menggunakan insulin yang dimilikinya secara efektif.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Insulin adalah hormon yang dibuat di pankreas yang membantu mengatur kadar gula darah dan menyimpan kelebihan glukosa untuk energi.
Melansir WebMD, kadar glukosa dalam darah bisa berubah sepanjang hari dan berhubungan dengan kapan terakhir kali kita makan.
Hiperglikemia dapat didiagnosis ketika kadar glukosa darah mencapai lebih tinggi dari 130 mg/dL saat puasa, 180 mg/dL sekitar dua jam setelah makan, atau 200 mg/dL saat dites secara acak.
Jika hiperglikmia terjadi pada malam hari, kita bisa merasakan ketidaknyamanan saat tidur. Kita bisa menjadi sulit tidur atau tidur nyenyak.
Kadar gula darah tinggi dapat membuat tubuh terasa hangat dan lebih berkeringan. Dengan kondisi ini, keinginan kita untuk tidur mungkin akan lebih rendah.
Kadar gula darah tinggi juga dapat membuat produksi urine meningkat. Kondisi ini bisa mendorong kita untuk sering berkemih atau buang air kecil.
Selanjutnya, kita bisa menjadi lebih sering haus karena tubuh kehilangan banyak cairan dari berkemih. Alhasil, tidur kita bisa menjadi terganggu.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal pada Lansia?
Dilansir dari Very Well Health, ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab gula darah tinggi pada malam hari.
Ini mungkin termasuk:
1. Makan malam atau camilan sebelum tidur yang tinggi karbohidrat
Makan makanan bertepung atau tinggi gula di sore hari dapat menyebabkan gula darah tinggi di malam hari, serta gula darah tinggi di pagi hari.
2. Penyakit atau cedera
Trauma dapat memicu respons hipermetabolik (percepatan metabolisme) yang menyebabkan gula darah tinggi.
Baca juga: 8 Penyebab Gula Darah Naik yang Perlu Diwaspadai
3. Terlalu sedikit olahraga
Olahraga bisa membantu tubuh menggunakan insulin secara lebih efektif, sehingga kurang olahraga dapat menyebabkan gula darah tinggi.
4. Terlalu sedikit insulin atau obat diabetes
Ketika tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak menggunakan insulin secara efektif dan penderita diabetes tidak mengambil insulin suntik atau obat diabetes dengan benar, glukosa dapat menumpuk di aliran darah.
5. Menstruasi
Penurunan kadar hormon estradiol dan progesteron yang terjadi selama mestruasi telah dikaitkan dengan penurunan produksi insulin.
Kondisi ini bisa memengaruhi metabolisme glukosa dan berpotensi menyebabkan gula darah tinggi.
6. Kehamilan
Tingkat hormon berfluktuasi selama kehamilan.
Diabetes yang terjadi selama kehamilan dikenal sebagai diabetes gestasional.
Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
7. Stres
Stres yang diikuti dengan peningkatan kadar hormon kortisol telah dikaitkan dengan penurunan produksi insulin.
Ketika tubuh kita tidak memiliki cukup insulin, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel dan digunakan untuk energi.
Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah, menyebabkan gula darah tinggi.
Selain itu, ketika, banyak orang pada akhirnya makan makanan manis secara berlebihan atau mengadopsi kebiasaan makan tidak sehat lainnya. Kondisi ini dapat juga meningkatkan kadar gula darah.
Beberapa penyebab gula darah tinggi pada malam hari ini mungkin bisa dicegah dengan mudah, seperi tidak makan makanan tinggi karbohidrat sebelum tidur dan perbanyak aktivitas sepanjang hari. Namun, penanganan beberapa penyebab lainnya mungkin perlu disikapi dengan pergi ke dokter.
Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.