Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2021, 13:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh novel coronavirus.

Coronavirus menyebar melalui kontak pribadi yang dekat dengan seseorang yang memiliki virus.

Melansir dari Medical News Today, pada sebagian besar orang, gejala COVID-19 relatif ringan dan tidak memerlukan perawatan spesialis di rumah sakit.

Gejala ringan mungkin termasuk demam, batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan sesak napas.

Baca juga: Batuk Pasca-Covid-19, Begini Cara Mengatasinya…

Namun, penderita diabetes mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami komplikasi parah, seperti kesulitan bernapas atau pneumonia.

Menurut penelitian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), secara khusus, bukti yang ada menunjukkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah akibat Covid-19.

Gejala Covid-19 cenderung muncul 2–14 hari setelah terpapar virus SARS-CoV-2 dan dapat mencakup:

  • demam
  • batuk
  • sesak napas
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • kehilangan bau atau rasa baru

Secara umum, infeksi lebih serius terjadi pada penderita diabetes.

Salah satu alasannya, diabetes mempengaruhi cara kerja sistem kekebalan tubuh sehingga membuat tubuh lebih sulit melawan virus.

Selain itu, diabetes menyebabkan kadar gula darah tinggi dan virus corona baru dapat berkembang biak di lingkungan dengan kadar glukosa darah tinggi.

Diabetes juga membuat tubuh dalam keadaan peradangan tingkat rendah, yang membuat respons penyembuhannya terhadap infeksi menjadi lebih lambat.

Kadar gula darah tinggi dikombinasikan dengan keadaan peradangan yang terus-menerus membuat penderita diabetes jauh lebih sulit untuk pulih dari Covid-19.

Baca juga: Informasi Seputar Vaksin Covid-19 yang Harus Kamu Ketahui

Oleh karena itu, penderita diabetes yang mengalami gejala Covid-19 haru segera diperiksakan ke dokter.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC menunjukkan, orang dengan diabetes yang mengembangkan Covid-19 mungkin memiliki 7,3 persen risiko kematian.

Angka ini lebih tinggi daripada risiko terhadap penderita kanker yang mencapai 5,6 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau