KOMPAS.com - Batuk adalah salah satu efek setelah Covid-19 yang terkadang dirasakan penyintas selepas dinyatakan sembuh atau tidak lagi menularkan virus corona.
Batuk pasca-Covid-19 bisa berupa batuk kering serta jenis batuk berdahak atau batuk produktif.
Melansir Laryngopedia, batuk biasanya merupakan refleks tubuh untuk membersihkan debu, dahak, atau sumber iritasi lain dari paru-paru dan tenggorokan.
Baca juga: 8 Obat Batuk Alami yang Terbukti Ampuh
Penyintas Covid-19 yang mengalami batuk berkepanjangan jamak merasakan gejala batuk sejak awal terinfeksi virus corona. Batuk ini tujuannya untuk membantu penyembuhan paru-paru yang meradang.
Tapi, ada juga jenis batuk pasca-Covid-19 yang muncul karena infeksi virus merusak saraf sensorik di trakea, laring, atau tenggorokan.
Kerusakan saraf tersebut membuat penyintas terus-menerus batuk pasca-Covid-19.
Dilansir dari NHS, berikut cara mengatasi batuk pasca-Covid-19 yang bisa dijajal di rumah sesuai jenisnya:
Penyintas bisa mengalami batuk kering selama beberapa waktu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Batuk tersebut apabila berlebihan dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, serta membuat batuk kering semakin parah.
Selain itu, penyebab batuk kering tak kunjung sembuh pasca-Covid-19 juga bisa berasal dari kondisi saat batuk biasanya membuat penderita bernapas dengan mulut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.