Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali 4 Jenis Batuk berdasarkan Penyebabnya

Kompas.com - 09/08/2021, 16:32 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Beberapa batuk Anda akan membawa lendir ke dalam mulut Anda.

Baca juga: 6 Gejala Flu yang Sering Muncul

Batuk basah bisa akut dan berlangsung kurang dari 3 minggu atau kronis dan berlangsung lebih lama dari 8 minggu pada orang dewasa atau 4 minggu pada anak-anak.

Durasi batuk mungkin merupakan petunjuk besar tentang penyebabnya.

Kondisi yang dapat menyebabkan batuk basah antara lain:

  • pilek atau flu
  • radang paru-paru
  • penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) , termasuk emfisema dan bronkitis kronis
  • bronkitis akut
  • asma

Batuk pada bayi, balita, dan anak-anak yang berlangsung kurang dari 3 minggu hampir selalu disebabkan oleh pilek atau flu.

2. Batuk kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan lendir.

Mungkin Anda merasa seperti ada gelitik di bagian belakang tenggorokan yang memicu refleks batuk sehingga membuat Anda terbatuk-batuk.

Batuk kering sering kali sulit dikendalikan dan dapat muncul dalam waktu yang lama.

Batuk kering terjadi karena ada peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan, tetapi tidak ada lendir yang berlebihan untuk batuk.

Batuk kering sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek atau flu.

Pada anak-anak dan orang dewasa, batuk kering biasanya berlangsung selama beberapa minggu setelah pilek atau flu berlalu.

Kemungkinan penyebab lain dari batuk kering meliputi:

  • radang tenggorokan
  • sakit tenggorokan
  • kelompok
  • tonsilitis
  • radang dlm selaput lendir
  • asma
  • alergi
  • penyakit refluks gastroesofageal (GERD)
  • obat-obatan, terutama ACE inhibitor
  • paparan iritasi seperti polusi udara, debu, atau asap
  • Covid-19

Baca juga: Apa Beda Sakit Tenggorokan karena Covid-19 dan Flu Biasa?

3. Batuk paroksismal

Batuk paroksismal adalah batuk dengan serangan intermiten, batuk tak terkendali.

Batuk paroksismal terasa melelahkan dan menyakitkan.

Orang-orang berjuang untuk mendapatkan napas dan mungkin muntah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau