Pertusis, juga dikenal sebagai batuk rejan, adalah infeksi bakteri yang menyebabkan batuk hebat.
Selama serangan batuk rejan, paru-paru melepaskan semua udara yang mereka miliki, menyebabkan orang menarik napas dengan keras dengan suara "teriakan".
Bayi memiliki risiko lebih tinggi tertular batuk rejan dan menghadapi komplikasi yang lebih serius darinya.
Batuk rejan bisa mengancam nyawa pada bayi.
Untuk itu usia 2 bulan ke atas, cara terbaik untuk menghindari tertular pertusis adalah dengan mendapatkan vaksinasi.
Batuk rejan sering menyebabkan batuk paroksismal.
Kemungkinan penyebab lain dari batuk yang buruk meliputi:
Baca juga: Perbedaan Gejala Covid-19 dan Flu Biasa
Croup adalah infeksi virus yang biasanya menyerang anak-anak berusia 5 tahun ke bawah.
Croup menyebabkan saluran napas bagian atas menjadi iritasi dan bengkak.
Anak kecil sudah memiliki saluran udara yang lebih sempit.
Ketika pembengkakan semakin mempersempit jalan napas, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang sulit untuk bernapas.
Croup menyebabkan batuk "menggonggong" khas yang terdengar seperti anjing laut. P
embengkakan di dalam dan di sekitar kotak suara juga menyebabkan suara serak dan suara napas melengking.
Croup bisa menakutkan bagi anak-anak dan orang tua. Anak-anak dapat mengalami beberapa kondisi berikut.
Dalam kasus yang parah, anak-anak menjadi pucat atau kebiruan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.