KOMPAS.com - Kehamilan menyebabkan banyak perubahan dalam tubuh.
Oleh karena itu, ibu hamil harus mempertimbangkan untuk menyesuaikan kebiasaan makan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan ini.
Diet adalah salah satu faktor terpenting yang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan dan kesehatan anaknya.
Baca juga: Penyebab Kerontokan Rambut selama Kehamilan
Makan makanan yang sehat sangat penting selama kehamilan, tetapi ada beberapa makanan yang harus dihindari wanita hamil sama sekali.
Berikut ini beberapa makanan yag harus dihindari ibu hamil, seperti dilansir dari Medical News Today.
Meskipun banyak orang melihat ikan sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik, ada beberapa jenis ikan yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil.
Beberapa ikan cenderung tinggi merkuri, yang sangat beracun dan menyebabkan masalah bagi ibu hamil dan janin.
Menurut Departemen Kesehatan & Layanan Kemanusiaan AS (USDHHS), wanita hamil harus menghindari beberapa ikan berikut:
Mereka juga merekomendasikan untuk menghindari semua ikan mentah atau setengah matang, seperti dari sushi atau sashimi.
Ikan mentah mungkin mengandung parasit atau bakteri berbahaya.
Namun, banyak ikan yang masih aman dikonsumsi saat hamil.
Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) merekomendasikan beberapa ikan yang mungkin mengandung kadar merkuri lebih rendah, termasuk:
Pilihan ikan ini dapat membantu memberikan nutrisi yang bermanfaat dan FDA merekomendasikan makan dua hingga tiga porsi ikan ini setiap minggu.
Baca juga: Waspadai, Ini 4 Efek Stres Selama Masa Kehamilan
Tidak ada tingkat yang aman untuk konsumsi alkohol selama kehamilan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa setiap alkohol dalam darah wanita masuk ke janin melalui tali pusar.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah perkembangan fisik atau mental pada janin.
Kebanyakan dokter akan menyarankan ibu hamil untuk menghindari alkohol sama sekali.
Saat hamil, hal yang terbaik adalah menghindari semua makanan laut mentah, terutama kerang mentah.
Situs web keamanan pangan USDHHS mencatat bahwa kerang mentah, seperti tiram, kepiting, dan kerang, dapat menjadi sumber potensial bakteri Vibrio.
Bakteri tersebut dapat menyebabkan kolera dan infeksi lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya masak semua kerang hingga matang.
Infeksi ini dapat menyebabkan hilangnya air dan elektrolit dalam tubuh, yang bisa parah dan berpotensi fatal.
Bakteri ini juga dapat menyebabkan perubahan dalam sistem kekebalan sehingga membahayakan kesehatan anak.
Sebuah studi melaporkan bahwa ada hubungan antara perubahan abnormal pada sistem kekebalan selama kehamilan dan masalah lain, seperti pertumbuhan janin yang buruk, kelahiran prematur, dan preeklamsia.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Insomnia selama Awal Kehamilan
Beberapa jenis daging bisa menjadi sarang bakteri Listeria yang berbahaya.
Menurut CDC, Infeksi Listeria mungkin sangat berbahaya bagi wanita hamil dan bayi baru lahir.
Listeria juga dapat menyebabkan keguguran.
Untuk menghindari tertular Listeria, masak semua daging hingga matang sebelum memakannya.
Cara ini berlaku untuk semua daging yang biasanya dimakan seseorang dalam keadaan dingin, seperti irisan daging dari toko makanan.
Sayuran hijau dan kecambah umumnya merupakan makanan yang bagus karena mengandung banyak serat dan nutrisi.
Namun, beberapa sayuran atau kecambah mungkin mengandung bakteri, seperti Salmonella atau E. coli, yang dapat menyebabkan infeksi.
Sebuah studi di Clinical Microbiology and Infection mencatat bahwa infeksi bakteri pada darah, berpotensi fatal selama kehamilan.
Sangat penting untuk menghindari E. coli saat hamil.
CDC mengatakan bahwa infeksi E. coli sulit untuk dijelaskan karena mereka dapat berasal dari mana saja.
Sebuah E. coli infeksi dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk keracunan makanan, infeksi saluran kencing, dan penyakit pernapasan.
Sekitar 20 persen infeksi E. coli disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi, yang mungkin termasuk sayuran hijau dan kecambah.
Hindari kecambah dan sayuran mentah atau setengah matang.
Selalu gunakan kecambah baru yang segar dan masak hingga matang sebelum memakannya.
The USDHHS juga memperingatkan terhadap makan salad.
Berhati-hatilah jika salad mengandung bahan yang dapat membawa bakteri, seperti ham, ayam, atau makanan laut.
Baca juga: Kenali Dampak Kanker terhadap Kehamilan
Telur adalah sumber protein dan nutrisi sederhana, tetapi telur setengah matang atau mentah mungkin mengandung bakteri Salmonella.
CDC mengatakan bahwa infeksi Salmonella biasanya berlangsung sekitar satu minggu, meskipun mungkin lebih serius pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu dan anak-anak yang sangat muda.
Ibu hamil dapat mencegah infeksi dengan menghindari sumber telur mentah atau setengah matang.
Saat membeli telur, pilih telur yang dipasteurisasi.
Proses pasteurisasi membunuh semua bakteri dalam telur, mengurangi risiko infeksi.
Sementara beberapa orang dapat menikmati sejumlah kecil kafein selama kehamilan, dokter sering menyarankan agar wanita hamil menghindarinya sepenuhnya karena kafein dapat masuk ke tubuh janin.
Janin tidak dapat memecah kafein sehingga dapat menyebabkan masalah.
Studi tahun 2016 mencatat, ibu hamil yang mengonsumsi kafein dalam kadar lebih tinggi berisiko mengalami keguguran, meski penelitian tersebut masih belum meyakinkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.