Item yang cenderung meningkatkan risiko kenaikan berat badan meliputi:
Beberapa produk makanan olahan, seperti kecap, mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai pemanis.
Makan terlalu banyak makanan ini dan melakukan terlalu sedikit olahraga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.
Baca juga: 5 Cara yang Bisa Dilakuan Orangtua untuk Cegah Anak Obesitas
Orang dengan diet yang terutama terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan air masih berisiko mengalami kelebihan berat badan jika mereka makan berlebihan atau jika faktor genetik meningkatkan risikonya.
Saat ini, banyak orang yang kurang melakukan aktivitas fisik.
Mereka cenderung lebih banyak menetap.
Beberapa contoh kebiasaan tersebut antara lain:
Semakin sedikit seseorang bergerak, semakin sedikit kalori yang mereka bakar.
Selain itu, aktivitas fisik memengaruhi cara kerja hormon seseorang dan hormon memengaruhi cara tubuh memproses makanan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu menjaga kadar insulin tetap stabil dan kadar insulin yang tidak stabil dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Satu ulasan pada tahun 2016 mencatat bahwa aktivitas fisik merupakan faktor kunci untuk mempertahankan dan meningkatkan banyak aspek kesehatan, termasuk sensitivitas insulin.
Aktivitas fisik tidak perlu olahraga di gym.
Pekerjaan fisik, berjalan atau bersepeda, menaiki tangga, dan tugas-tugas rumah tangga semuanya berkontribusi.
Namun, jenis dan intensitas aktivitas dapat mempengaruhi sejauh mana manfaatnya bagi tubuh dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Obesitas Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko penambahan berat badan dan obesitas.