Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Gejala Diabetes Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 22/08/2021, 18:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Dehidrasi ekstrem dapat membuat kadar gula darah Anda meningkat lebih cepat dari biasanya karena lebih sedikit urine dan glukosa yang dikeluarkan.

Oleh karena itu, rasa haus yang berlebihan juga dapat dilihat sebagai tanda peringatan diabetes karena gejalanya terjadi dalam dua tahap.

Gejala awal dehidrasi berkepanjangan akibat polidipsia dapat menyebabkan:

  • Mual
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Pingsan

Semenara itu, gejala dehidrasi jangka panjang termasuk koma dan kematian.

6. Kelelahan ekstrim

Kelelahan adalah gejala yang terus-menerus pada penderita diabetes, dan mungkin muncul sebagai tanda awal bahwa ada sesuatu yang salah atau sebagai salah satu kumpulan keluhan.

Apa pun masalahnya, kelelahan hanya memiliki tingkat energi yang lebih rendah dari normal untuk jangka waktu tertentu.

Baca juga: 11 Gejala Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspada

Ada sedikit penelitian tentang penyebab spesifik kelelahan pada penderita diabetes, tetapi para peneliti telah mengembangkan model yang menggambarkan banyak faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan pada penderita diabetes.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kelelahan di antaranya yakni:

  • Stres (akibat diagnosis atau pengelolaan diabetes)
  • Kegemukan atau obesitas
  • Depresi
  • Masalah tidur
  • Sakit kronis
  • Hiperglikemia

Kelelahan ekstrim memainkan peran penting dalam kualitas hidup dan tidak boleh diabaikan sebagai gejala diabetes.

Sindrom kelelahan diabetes telah terbukti berdampak pada kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:

  • Gaya hidup
  • Nutrisi
  • Medis
  • Psikologis
  • Kelenjar endokrin
  • Faktor terkait obat

Oleh karena itu, manajemen kelelahan ekstrem yang memadai biasanya membutuhkan bantuan dokter.

8. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik (DKA) adalah komplikasi serius dan terkadang mengancam jiwa yang dapat menyebabkan koma diabetik atau kematian jika tidak segera diobati.

Ketoasidosis diabetik paling sering terjadi pada orang dengan diabetes tipe 1, tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, hal itu dapat terjadi pula pada orang dengan diabetes tipe 2.

Gejala ketoasidosis diabetic dapat berkembang dengan cepat, yakni biasanya lebih dari 24 jam.

Gejalanya dapat berkisar dari mual atau muntah hingga kelelahan ekstrem, dan kesulitan berpikir jernih.

Ketoasidosis diabetik biasanya dipicu saat Anda sedang stres, seperti sakit atau saat minum obat yang mengubah cara tubuh Anda menangani glukosa.

Ketoasidosis diabetik hadir dengan berbagai tanda dan gejala yang tidak jelas, seperti mual, muntah, dan sakit perut.

Orang dengan ketoasidosis diabetik mungkin juga memiliki gejala peningkatan rasa haus dan buang air kecil.

Beberapa penderita mungkin juga melaporkan mencium bau buah pada napas mereka, meskipun hal ini lebih sering diamati pada pemeriksaan fisik oleh dokter.

Kasus ketoasidosis diabetik yang parah juga dapat ditandai dengan tekanan darah rendah (hipotensi) atau kesulitan berpikir jernih (perubahan sensorium).

Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Harus Diwaspadai

Gejala ketoasidosis diabetik biasanya terjadi sebagai konstelasi tanda-tanda peringatan.

Tanda-tanda pertama termasuk: 

  • Rasa haus yang meningkat
  • Sering buang air kecil
  • Kadar glukosa darah (gula darah) tinggi
  • Tingkat keton yang tinggi dalam urine yang kadang-kadang diidentifikasi ketika ada bau buah pada urine atau penderita dapat dapat mendeteksi keton melalui tes urine menggunakan strip tes

Sedangkan tanda-tanda berikutnya meliputi: 

  • Kelelahan ekstrim
  • Kulit memerah
  • Merasa dehidrasi (sering ditandai dengan kulit kering atau mulut kering)
  • Mual
  • muntah
  • Sakit perut
  • Pernapasan dangkal yang cepat disebut pernapasan Kussmaul
  • Bau buah saat bernafas
  • Kesulitan memperhatikan atau kebingungan

Meskipun gejala ketoasidosis diabetik bersifat progresif, penting untuk dicatat bahwa bisa juga terjadi tumpang tindih.

Tidak jarang gejala awal ketoasidosis diabetik adalah kelelahan ekstrem atau dehidrasi, bukannya rasa haus yang meningkat atau sering buang air kecil.

Baca juga: 5 Gejala Awal Diabetes yang Tak Terduga

9. Rasa lapar terus-menerus

Polifagia atau hiperfagia menggambarkan rasa lapar yang berlebihan, nafsu makan yang meningkat, atau bahkan sekadar makan lebih banyak dari biasanya.

Ini adalah salah satu dari tiga tanda utama diabetes, bersama dengan peningkatan rasa haus dan sering buang air kecil.

Gejala rasa lapar terus-menerus dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti mengikuti rutinitas olahraga yang ketat atau setelah penggunaan obat terlarang.

Tetapi, bila dikombinasikan dengan gejala lain, itu mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius seperti diabetes, stres, atau depresi.

Ketika tidak terkontrol, diabetes mencegah glukosa dari darah memasuki sel, sehingga tubuh tidak dapat mengubah makanan yang Anda makan menjadi energi.

Baca juga: 11 Penyebab Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Kurangnya energi ini dapat memberi sinyal ke otak Anda bahwa ia perlu makan lebih banyak.

Seperti rasa haus, makan dapat membantu Anda merasa lebih baik dalam jangka pendek, tetapi itu tidak akan menghilangkan rasa lapar Anda untuk seterusnya.

Bahkan, makan terus-menerus dapat memperburuk masalah dengan menambah kadar gula Anda yang sudah tinggi.

Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar glukosa darah dalam jangka pendek dan panjang di antaranya, yakni:

  • Kelola asupan gula dan karbohidrat
  • Berpartisipasilah dalam olahraga rutin agar tubuh dapat merangsang produksi insulin
  • Kurangi kadar gula darah, dan minum insulin atau obat pengatur insulin

Jika rasa lapar terus berlanjut, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter.

10. Penglihatan kabur

Penglihatan kabur adalah ketidakmampuan untuk melihat gambar dengan jelas. Kondisi ini mungkin termasuk salah satu tanda awal diabetes.

Pandangan kabur bisa terjadi ketika kadar gula darah Anda terlalu tinggi, terlalu rendah, atau berfluktuasi dengan cepat.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?

Kadar glukosa darah tinggi yang kronis atau hiperglikemia dapat mengubah bentuk lensa di mata Anda.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau