Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Darah Tinggi Bisa Memengaruhi Kesuburan, Kehamilan, dan Pascamelahirkan?

Kompas.com - 23/08/2021, 19:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

  • Tekanan darah di atas 160/110 mmHg
  • Gangguan fungsi hati atau ginjal
  • Protein dalam sampel urine
  • Jumlah trombosit rendah
  • Sakit kepala parah
  • Perubahan penglihatan

Bagaiaman darah tinggi bisa memangaruhi kondisi pascamelahirkan?

Merangkum WebMD, bahkan setelah melahirkan, dokter Anda mungkin perlu terus memantau tekanan darah Anda dengan cermat.

Volume darah dan tingkat cairan Anda cenderung berubah secara signifikan pada periode pascapersalinan. Kondisi ini diketahui dapat menyebabkan fluktuasi tekanan darah yang signifikan.

Eklampsia atau preeklamsia dapat berkembang hingga enam minggu setelah melahirkan.

Jika Anda mengalami komplikasi darah tinggi, terutama jika konidisi ini berkembang menjadi hal-hal seperti pembekuan darah atau preeklamsia, Anda mungkin tidak akan langsung dipulangkan dari klinik atau rumah sakit.

Dalam beberapa kasus, tekanan darah tinggi bahkan bisa menjadi kronis.

Pada sekitar 10 persen kasus, dokter mungkin menemukan alasan lain untuk hipertensi Anda setelah melahirkan, tetapi jika tekanan darah tinggi berlanjut, Anda mungkin memerlukan obat antihipertensi.

Baca juga: Harus Keroyokan Dukung Ibu Sukses Menyusui di Tengah Pandemi

Wanita yang menderita preeklamsia pada kehamilan pertama cenderung memiliki peningkatan risiko mengalami komplikasi yang sama pada kehamilan berikutnya.

Di luar kehamilan, kemungkinan terkena hipertensi kronis juga lebih tinggi di antara wanita yang mengalami preeklamsia dibandingkan dengan yang tidak mengalami kondisi tersebut selama kehamilan.

Selain itu, risiko penyakit jantung iskemik dan stroke kira-kira dua kali lipat pada wanita yang mengalami preeklamsia selama kehamilan

Untuk diketahui, obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah umumnya disekresikan ke dalam air susu ibu (ASI) pada tingkat yang sangat rendah yang tidak akan membahayakan bayi.

Tetapi, ada beberapa obat yang sebaiknya dihindari oleh dokter agar lebih berhati-hati. Ini termasuk Norvasc (amlodipine), diuretik, Tenormin (atenolol), dan metildopa.

Obat-obatan ini dapat menyebabkan depresi pascapersalinan atau penurunan suplai ASI untuk ibu menyusui. Ini berarti bahwa obat yang Anda gunakan untuk mengontrol tekanan darah selama kehamilan, seperti metildopa mungkin harus diganti dengan obat lain setelah melahirkan.

Beberapa obat yang mungkin disarankan untuk mengobati tekanan darah pada ibu menyusui meliputi:

  • Labetalol
  • Prokardia (nifedipin)
  • Enalapril

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com