KOMPAS.com- MSG atau monosodium glutamat merupakan zat yang biasa ditambahkan ke dalam makanan untuk meningkatkan rasa.
Zat ini akrab digunakan dalam masakan di Asia dan telah digunakan selama seabad lebih.
Meskipun banyak institusi dan ahli mengatakan bahwa MSG aman dikonsumsi, ada beberapa pihak yang menganggap MSG berdampak buruk bagi kesehatan.
Lalu, mengapa hal ini terjadi? Berikut seluk beluk terkait MSG.
Melansir dari Healthline, MSG pada dasarnya berasal dari asam glutamat yang merupakan asam amino yang tersedia secara melimpah di alam.
Asam glutamat merupakan asam amino non-esensial yang dapat diproduksi oleh tubuh.
Asam ini dapat berguna untuk meningkatkan fungsi tubuh dan terdapat dalam banyak makanan.
Baca juga: Memahami Gejala dan Cara Mengatasi Alergi MSG
Bentuk dari MSG biasanya berupa bubuk krital putih, menyerupai garam meja.
Asal glutaman dalam MSG tersusun dari fermentasi pati, tetapi memiliki unsur kimia yang sama dengan asam glutamat alami.
Meski demikian, pada dasarnya, MSG lebih cepat diserap tubuh karena tidak terikat dalam molekul protein besar yang perlu dipecah tubuh.
MSG dapat meningkatkan rasa gurih dan umami dari makanan.
Umami merupakan rasa dasar kelima, setelah asin, asam, pahit, dan manis.
Adapun asam glutamat dapat berfungsi merangsang sel-sel saraf untuk menyampaikan sinyalnya.
Ada banyak kontroversi terkait penggunaan MSG.
Ada yang menganggap bahwa MSG dapat berdampak negatif bagi tubuh, tetapi ada pula yang mengatakan sebaliknya.