KOMPAS.com - Covid-19 telah menjadi ancaman global yang menyebar dengan cepat setelah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO.
Virus Corona menginfeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan penumonia pada sebagian besar kasus dan sindrom gangguan pernapasan akut.
Sebagian besar kasus kematian pasien Covid-19 juga terjadi karena adanya badai sitokin.
Badai sitkon merupakan sekelompok gejala medis di mana sistem kekebalam tubuh mengalami terlalu banyak peradangan.
Hal ini mengakibatkan organ tubuh gagal berfungsi dan memicu kematian.
Sebenarnya, badai sitokin tak hanya hanya terjadi pada pasien yang mengalami Covid-19 tetai juga bisa dialami penderita autoimun seperti artritis juvenile.
Badai sitokin juga bisa terjadi selama beberapa jenis pengobatan kanker. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh infeksi seperti influenza.
Badai sitokin terjadi sel-sel tubuh mengirim sinyal bahaya akibat adanya virus yang masuk.
Ketika sel tersebut merasa ada hal buruk yang terjadi, maka sel tersebut akan membunuh dirinya sendiri.
Jika ada banyak sel yang melakukan hal tersebut, tentu banyak jaringan yang bisa mati. Hal inilah yang memicu badai sitokin.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Batu Amandel secara Alami maupun Medis
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.