Penyebab lainnya termasuk:
- Penyakit autoimun: Penyakit Graves dilaporkan menjadi penyebab 70 persen kasus tiroid hiperaktif. Kerusakan pada tiroid disebabkan oleh antibodi yang secara kronis mengaktifkan tiroid dan menyebabkan kelebihan produksi hormon
- Nodul: Pertumbuhan abnormal jaringan tiroid dapat menyebabkan sekresi hormon berlebih
- Tiroiditis: Ketika tiroiditis pertama menyerang, hal itu dapat menyebabkan tiroid melepaskan semua hormon yang dihasilkannya, kemudian menyebabkan hipertiroidisme sementara. Setelah itu, kadarnya turun ke kisaran hipotiroid
- Pengobatan berlebihan: Jika Anda mengonsumsi terlalu banyak obat hormon tiroid untuk hipotiroidisme, tindakan itu dapat menyebabkan hipertiroidisme
- Tingkat yodium abnormal: Jika Anda kekurangan yodium dan tiba-tiba meningkatkan asupan yodium, Anda mungkin mengalami hipertiroid sementara saat tubuh Anda menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut
Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai
Yodium merupakan elemen yang tidak dapat dibuat oleh tubuh kita sendiri.
Jadi, kita bergantung pada makanan untuk mencukupinya.
Sel tiroid dapat menyerap yodium dari aliran darah Anda dan menggunakannya untuk membuat T3 dan T4.
Jika Anda mencurigai mengalami gangguan tiroid, sebaiknya jangan ragu untuk segera berbicara dengan dokter.
Dokter bisa membantu menemukan penyebab hipotiroid atau penyebab hipertiorid Anda, dan menyarankan pengobatan terbaik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.