Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Cegah Burnout saat WFH, Ini Pentingnya Manajemen Waktu Pribadi

Kompas.com - 06/09/2021, 11:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu membuat sejumlah perusahaan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mengurangi jumlah penularan virus Corona.

Sayangnya, saat menerapkan WFH, pekerja cenderung sulit untuk membagi batasan antara jam kerja dan jam pribadi.

Kondisi tersebut menyebabkan seseorang lebih rentan merasa kewalahan dengan tanggung jawab yang dimiliki.

Tak jarang hal ini membuat stres bahkan mungkin pekerja mengalami burnout.

Baca juga: Tips Cegah Stres saat WFH di Masa Pandemi Covid-19

Hal ini ternyata juga mendapat perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemenkes pada Sabtu (04/09/2021) menyelenggarakan Webinar bertajuk "WFH = Kerja 24/7?" dengan menggandeng psikolog industri Inaulia Sekar, M, Psi.

Inaulia memaparkan soal bagaimana masalah di atas dapat ditanggulangi dengan mengatur waktu lebih baik lagi.

Menurutnya, banyak yang masih menganggap manajemen waktu bukan sesuatu yang penting.

"Padahal sesuatu yang penting, lho," kata Inaulia dalam sesi webinar, Sabtu (04/09/2021).

"Kok tiba-tiba hari ini sudah Senin, sudah Jumat aja, sudah mau ganti tahun? Waktu berganti dengan sangat cepat," sambungnya.

Akibat WFH

WFH dapat membuat orang merasa seperti:

  • tidak punya waktu untuk diri sendiri (me time)
  • jadwal pertemuan virtual dengan Zoom yang tidak habis-habis
  • tugas atau tanggung jawab yang terlalu banyak

Akibatnya, seseorang dapat mengalami kelelahan yang berkepanjangan. Tak hanya itu, juga rentan merasakan hal di bawah ini:

  • lelah secara fisik
  • prokrastinasi
  • sulit mengendalikan emosi
  • kreativitas menurun
  • depresi
  • demotivasi

Baca juga: Cara Mengatasi Nyeri Leher dan Lutut Saat WFH

Lingkaran Setan Kesibukan

Mengutip buku “Make Time” milik Jake Knapp dan John Zeratsky, Inaulia mengungkapkan ada dua hal yang menyebabkan hidup menjadi sangat sibuk.

"Pertama, busy bandwagon. Sebuah mindset yang menekankan bahwa kita harus selalu sibuk," kata Inaulia.

"Lalu, infinity pool yang berarti distraksi tak berkesudahan yang disebabkan dari kesenangan instan yang tidak habis-habisnya," tambahnya.

Inaulia menjelaskan bahwa infinity pool merupakan ajang istirahat dari aktivitas busy bandwagon seseorang. Kedua hal tersebut menjadi lingkaran setan yang sulit dipatahkan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau