KOMPAS.com - Manfaat daun kelor yang dikenal sebagai superfood membuat bahan pangan ini belakangan menjadi incaran di sejumlah negara Eropa, Timur Tengah, sampai Amerika Serikat (AS).
Tingginya minat pasar global pada superfood ini disampaikan pengusaha daun kelor beromzet miliaran rupiah asal Blora, Jawa Tengah, bernama Ai Dudi Krisnadi.
Sejak 2011, pria yang akrab disapa Kang Dudi ini mulai membudidayakan daun kelor sebagai produk pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mengatasi kekurangan gizi atau malnutrisi di wilayah Blora dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Ribuan Tahun Digunakan, Ini 6 Manfaat Bawang Putih bagi Kesehatan
“Kelor sudah digunakan di banyak negara yang menderita malnutrisi, stunting, yang kemudian sudah lepas dari masalah itu. Kelor diakui WHO dan FAO mampu menangani malnutrisi,” jelas Dudi saat ditemui Kompas.com, di Puri Kelorina, Desa Ngawenombo, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora, Sabtu (5/9/2021).
Penemu Moringa Nutrition Lock Methods atau metode pengunci nutrisi kelor ini menyebutkan, tanaman kelor cocok ditanam di wilayah berlimpah sinar matahari seperti Indonesia.
Namun, ia mewanti-wanti agar pengolahan bahan alami ini harus tepat agar kandungan nutrisinya konsisten dan tidak jadi bumerang untuk kesehatan.
Perlu diketahui, superfood adalah pangan fungsional yang bernilai gizi tinggi dan kaya antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan.
Selain daun kelor, bahan pangan yang dikenal dengan superfood lainnya yakni antaranya ganggang chlorella, goji berry, spirulina, cokelat, wheat grass, camu camu, dan acai.
Baca juga: Sayang Dilewatkan, Ini 5 Manfaat Rumput Laut untuk Kesehatan
Berikut beberapa potensi manfaat daun kelor untuk kesehatan yang sayang untuk dilewatkan:
Melansir bukuTanaman Kelor: Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) oleh F.G. Winarno, daun kelor memiliki protein, vitamin A, kalium, kalsium, dan vitamin C yang lebih tinggi ketimbang bahan pangan populer lain.
Sebanyak 100 gram daun kelor kering mengandung protein dua kali lebih tinggi dari yoghurt, vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel, kalium tiga kali lebih tinggi dari pisang, kalsium empat kali lebih tinggi dari susu, dan vitamin C tujuh kali lebih tinggi dari jeruk.
Tak hanya zat gizi penting di atas. Melansir Healthline, daun kelor juga mengandung vitamin B6, zat besi, magnesium, serta riboflavin B2.
Perlu diingat, daun kelor punya efek samping yakni punya kadar antinutrien yang tinggi. Apabila dikonsumsi berlebihan, asupan ini dapat mengurangi penyerapan mineral dan protein.
Untuk mencegah efek negatifnya, Anda disarankan mengonsumsi daun kelor bersama makanan bergizi lain agar kecukupan nutrisi tetap terjaga.
Baca juga: 6 Manfaat Air Kelapa untuk Kesehatan, Bukan Obat Covid-19
Sejumlah penelitian menunjukkan, manfaat daun kelor efektif menurunkan kadar gula darah.
Para ilmuwan meyakini hal itu berasal dari senyawa antioksidan isothiocyanate dalam daun kelor.
Salah satu studi melibatkan 30 wanita yang mengonsumsi 1,5 sendok teh bubuk daun kelor per hari selama tiga bulan. Hasilnya, kadar gula darah puasa mereka turun rata-rata sebesar 13,5 persen.
Studi kecil lainnya melibatkan enam penderita diabetes yang diberi 50 gram daun kelor dalam menu makanannya. Hasilnya, kadar gula darah mereka dapat turun 21 persen.
Baca juga: Dikenal Tinggi Kolesterol, Ini 3 Manfaat Cumi-cumi dan Tips Sehatnya
Selain menurunkan gula darah, kandungan senyawa isothiocyanate pada daun kelor juga potensial untuk membantu mengurangi peradangan.
Peradangan adalah respons alami tubuh ketika menghadapi infeksi atau cedera.
Pengidap penyakit kronis seperti jantung dan kanker umumnya juga mengalami peradangan.
Perlu diketahui, manfaat daun kelor untuk mengatasi peradangan dibuktikan pada uji laboratorium dan penelitian pada hewan. Diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia terkait efek antiperadangan daun kelor.
Berbagai penelitian dengan melibatkan hewan dan manusia menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh.
Kandungan kolesterol tinggi dalam darah terbukti bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain mengonsumsi daun kelor, Anda yang ingin menurunkan kolesterol tinggi juga disarankan makan makanan yang mengandung gandum utuh atau beras merah, kacang-kacangan, sayur, dan buah, serta membatasi gorengan.
Baca juga: 10 Manfaat Buah Pepaya untuk Kesehatan
Paparan arsenik jangka panjang, baik dari pestisida sampai pencemaran air, dapat memengaruhi kesehatan.
Studi menunjukkan dampaknya bisa meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Kabar baiknya, beberapa penelitian pada mencit menunjukkan, mengonsumsi daun kelor dapat melindungi tubuh dari efek buruk arsenik.
Riset tersebut cukup menjanjikan. Namun, agar lebih meyakinkan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor: Aprillia Ika)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.