Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Infeksi Menular Seksual yang Sering Menyerang

Kompas.com - 18/09/2021, 06:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi menular seksual adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan gangguan kesuburan, cacat pada bayi, sampai penyebab kanker reproduksi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terdapat lebih dari 30 jenis bakteri, virus, dan parasit yang jadi penyebab infeksi menular seksual.

Penyakit ini dapat menular lewat kontak seksual, darah, atau melalui persalinan dari ibu ke anak.

Baca juga: Kenali Apa itu Seks Anal dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Infeksi menular seksual yang sering menyerang

Melansir Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual oleh Kementerian Kesehatan, terdapat beberapa infeksi menular seksual yang kerap menyerang, antara lain:

  • Gonore

Gonore adalah jenis infeksi menular seksual yang paling umum. Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi infeksi pada saluran kencing, radang panggul, sampai kemandulan.

Gonore juga bisa menyebabkan bayi cacat lahir ketika ibu hamil yang terinfeksi gonore menularkan penyakitnya lewat persalinan normal.

Gejala gonore di antaranya keluar cairan berwarna putih, kuning, krem, atau hijau dari alat kelamin.

Selain itu, penderita juga mengalami nyeri saat berhubungan seks, sering kencing, alat kelamin gatal, dan sakit tenggorokan.

  • Klamidia

Infeksi bakteri klamidia dapat menyebabkan infeksi pada uretra, kelenjar prostat, penyakit radang panggul, sampai mengganggu kesuburan.

Bayi yang tertular infeksi klamidia dari ibunya lewat persalinan normal rawan mengalami radang paru-paru, infeksi mata, sampai kebutaan.

Gejala infeksi klamidia di antaranya sakit saat berhubungan seks dan buang air kecil, perut bagian bawah sakit, dan keluar cairan kehijauan atau kekuningan dari alat kelamin.

Baca juga: 7 Bahaya Seks Oral dari Penyakit Menular Seksual yang Perlu Diwaspadai

  • Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri dan kerap diabaikan.

Gejala sifilis biasanya dimulai dari munculnya luka kecil di alat kelamin, anus, atau mulut.

Selain itu, penderita juga mengalami ruam, kelelahan, demma, sakit kepala, nyeri sendi, berat badan turun, dan rambut rontok.

Penyakit ini sangat menular tapi dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Apabila tidak diobati, sifilis bisa memicu komplikasi gangguan penglihatan, hilang ingatan, infeksi otak, penyakit jantung, sampai kematian.

  • Infeksi HIV

HIV dapat merusak sistem daya tahan tubuh. Apabila tidak diobati, HIV pada stadium tiga dapat berkembang menjadi AIDS.

Gejala HIV di antaranya demam, badan panas dingin, tubuh sakit dan nyeri, kelenjar getah bening bengkak, sakit tenggorokan, sakit kepala, mual, dan ruam.

Hingga kini belum ada obat untuk HIV. Namun, penyakit ini bisa dikontrol dengan terapi obat untuk mengurangi gejala penyakit dan mencegah HIV berkembang menjadi AIDS.

Baca juga: Gejala Kencing Nanah pada Pria dan Wanita yang Perlu Diwaspadai

  • Herpes kelamin

Herpes disebabkan infeksi virus herpes simpleks. Penyakit ini bisa menular lewat hubungan seks sampai persalinan.

Gejala herpes paling umum yakni munculnya luka melepuh di alat kelamin dan area sekitarnya.

Luka herpes biasanya bisa mengeras dan sembuh sendiri dalam beberapa minggu. Penyakit ini belum ada obatnya. Dokter biasanya meresepkan obat herpes untuk mengurangi gejala penyakit.

  • Kutil kelamin

Penyebab kutil kelamin berasal dari infeksi human papilloma virus (HPV). Ada banyak jenis HPV, namun jenis yang berbahaya dan bisa menyebabkan kanker yakni infeksi HPV 16 dan HPV 18.

Tidak ada obat khusus untuk mengatasi kutil kelamin. Penyakit ini umumnya bisa sembuh sendiri. Kutil kelamin dapat dicegah dengan vaksinasi.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Kutil Kelamin

  • Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh organisme protozoa kecil yang menular lewat hubungan seks.

Beberapa gejala trikomoniasis di antaranya keluar cairan dari alat kelamin, vagina atau penis terasa panas dan gatal, kencing terasa sakit, dan sering kencing.

Jika tidak diobati, trikomoniasis dapat memicu komplikasi infeksi saluran kencing, penyakit radang panggul, sampai kemandulan.

  • Infeksi jamur kandida

Infeksi menular seksual juga bisa disebabkan jamur kandida.

Gejala infeksi jamur kandida di antaranya penis atau vagina dan area sekitarnya bengkak serta alat kelamin gatal dan terasa panas.

Baca juga: Kutil di Penis, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

Cara mencegah infeksi menular seksual

Setelah mengenali beberapa jenis infeksi menular seksual, ada baiknya Anda mengetahui cara mencegah infeksi menular seksual.

Caranya dengan selalu mempraktikkan seks yang aman. Untuk mengurangi risiko infeksi menular seksual, gunakan kondim saat berhubungan seks.

Selain itu, kenali gejala infeksi menular seksual yang umum seperti sakit saat berhubungan seks, kencing terasa sakit, keluar cairan tidak wajar dari alat kelamin, sampai perut bagian bawah terasa nyeri.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau