2. Mencari makanan berkarbohidrat yang mengandung kurang dari 10 gram gula dan lebih dari 3 gram serat per sajian
Lihatlah label nutrisi untuk menemukan angka-angka ini.
Semakin banyak serat dalam makanan yang Anda makan, semakin sedikit karbohidrat yang diserap tubuh Anda setiap kali makan atau ngemil.
3. Jika ingin sesuatu yang manis, coba hilangkan karbohidrat dari makanan yang sama
Misalnya, jika Anda ingin menikmati sepotong kecil kue setelah makan malam, kurangi porsi pati dari makanan Anda sebelumnya.
Pati dapat berupa sajian pasta, nasi, atau kentang.
Berhati-hatilah agar jumlah karbohidrat yang Anda asup hampir sama.
Mengganti sepotong roti gandum dengan roti gulung kayu manis yang besar tidak akan berhasil.
Jika Anda menyukai makanan manis, buah-buahan seperti beri juga merupakan pilihan yang bagus.
Tetaplah dengan buah utuh daripada minum segelas besar jus buah atau smoothie berbasis buah.
Bahkan jika jusnya tanpa pemanis, jumlah gula dalam jus atau smoothie dapat memiliki dampak glikemik yang sama seperti sekaleng soda.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan
Melansir WebMD, jika Anda tidak menderita diabetes, AHA merekomendasikan untuk membatasi kalori dari gula hingga 10 persen dari total kalori Anda. Satu gram gula sama dengan 4 kalori.
Untuk diet 2.000 kalori, itu berarti Anda dapat mengonsumsi hingga 50 gram gula dari semua sumber per hari.
Perlu dicatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan persentase yang lebih rendah lagi, yakni tidak lebih dari 5 persen dari total kalori dari gula.
Jika Anda menderita diabetes, penting untuk bekerja sama dengan dokter untuk mencari tahu makanan apa saja yang tepat untuk Anda.
Tanyakan berapa persentase total kalori harian Anda yang harus berasal dari gula. Ini akan membantu Anda melakukan penyesuaian jika Anda mengalami obesitas dan perlu mengurangi kalori atau jika Anda kekurangan berat badan dan perlu menambah kalori.
Jadi sebagai catatan, menderita diabetes pada dasarnya bukan berarti Anda tidak boleh makan gula lagi. Namun, itu berarti bahwa Anda perlu mewaspadai gula tersembunyi dan berapa persentase kalori harian Anda yang harus berasal dari gula.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal pada Lansia?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.