KOMPAS.com – Ada beberapa teori tentang apa yang menjadi penyebab inflammatory bowel disease (IBD), tetapi tidak ada yang telah terkonfirmasi.
Sebagai penyakit idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya secara pasti, IBD pun diyakini bisa terjadi karena satu atau beberapa faktor sekaligus.
Sistem kekebalan yang tidak berfungsi, genetika, kondisi lain, dan faktor risiko tertentu semuanya dipercaya berpotensi memainkan peran.
Baca juga: 21 Jenis Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Dialami Wanita daripada Pria
Meskipun pernah digagas bahwa makanan dan tingkat stres dapat menyebabkan IBD, anggapan tersebut rasanya tidak berlaku lagi kini.
Kedua hal itu hanya dianggap bisa menyebabkan serangan IBD pada orang-orang yang telah didianosis memiliki kondisi tersebut.
IBD sering disebut penyakit autoimun, yakni penyakit yang dipicu oleh sistem kekebalan tubuh.
Tetapi, lebih akurat jika IBD dikatakan sebagai penyakit dari respons yang dimediasi oleh kekebalan tubuh.
Melansir Medical News Today, IBD merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada saluran pencernaan.
IBD bisa juga dipahami sebagai penyakit untuk mewakili tiga kondisi, yakni penyakit Crohn (Crohn’s disesase/CD), kolitis ulserativa (ulcerative colitis/UC), dan kolitis tak tentu (indeterminate colitis/IC).
Pada penyakit Crohn, peradangan lebih sering terjadi di bagian akhir usus kecil (ileum) dan di awal usus besar, meskipun tidak menutup kemungkinan bisa memengaruhi semua bagian saluran pencernaan dari mulut sampai anus.
Sedangkan pada kolitis ulseratif, peradangan hanya terjadi di area usus besar (kolon).
Baca juga: 6 Gejala Inflammatory Bowel Disease (IBD) yang Perlu Diwaspadai
Sementara itu, kolotis tak tentu merujuk pada kondisi ketika diduga ada IBD tapi belum dipahami bentuk penyakitnya.
Nah, berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab IBD yang bisa terjadi:
1. Respon alergi
Dilansir dari Very Well Health, ada sebuah teori menyatakan bahwa IBD adalah respons alergi yang dimediasi IgE.