Kombinasi makan lebih sedikit lemak jenuh dan lebih banyak serat telah dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin.
Pergeseran pola makan ini diyakini memiliki implikasi positif dalam pengurangan diabetes tipe 2.
6. Membantu melawan kanker
Dilansir dari Medical News Today, nangka mengandung zat yang disebut fitokimia, seperti flavonoid, saponin, dan tanin.
Menurut American Institute for Cancer Research, banyak fitokimia memiliki sifat antioksidan, yang berarti dapat membantu melawan efek radikal bebas.
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif yang terjadi secara alami di dalam tubuh dan dapat merusak sel. Kerusakan ini, yang dikenal sebagai stres oksidatif bisa jadi berperan dalam perkembangan beberapa penyakit kronis, termasuk kanker.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami
Fitokimia juga dapat mencegah pembuluh darah baru tumbuh di sekitar sel kanker.
Kurangnya pembuluh darah mengurangi suplai darah dan pertumbuhan sel.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine pada 2017 menemukan bahwa ekstrak biji nangka bisa menghambat pertumbuhan pembuluh darah ektopik yang diinduksi pada embrio ayam.
Para peneliti mencatat bahwa efeknya mungkin hasil dari kombinasi flavonoid, saponin, dan tanin dalam ekstrak dan ekstrak nangka mungkin memiliki potensi sebagai terapi antikanker di masa depan.
Namun, para peneliti menyimpulkan bahwa studi mendalam lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi dan lebih memahami temuan mereka.
7. Mendukung kesehatan pencernaan
Manfaat nangka untuk kesehatan lainnya, yakni mendukung kesehatan pencernaan.
Baik buahnya maupun bijinya, nangka diketahui merupakan sumber serat larut dan tidak larut yang baik.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
Menurut Food and Drug Administration (FDA), serat larut dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat) dan memperlambat penyerapan karbohidrat ke dalam aliran darah, yang dapat membantu mencegah lonjakan glukosa darah setelah makan.
Penelitian menunjukkan bahwa serat makanan juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker usus besar.
Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan agar wanita dapat mengonsumsi 25 gram dan pria 38 g serat per hari.
Sementara itu, biji nangka juga mengandung prebiotik yang dapat membantu mendukung pertumbuhan bakteri menguntungkan di usus.
Meskipun jarang terjadi, beberapa orang bisa jadi altergi terhadap nangka.
Bagi sebagian orang, alergi terhadap buah-buahan tropis dapat membuat alergi nangka lebih mungkin terjadi.
Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati
Jadi, siapa saja perlu berhati-hati juga saat akan mengonsumsi nangka.
Ketika mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi nangka, jangan ragu untuk dapat berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisi yang terjadi.
Selain itu, beberapa ahli percaya bahwa bahan kimia dalam nangka dapat mengganggu obat yang digunakan selama operasi, membuat seseorang bisa mengantuk berlebihan.
Jika Anda akan segera menjalani operasi, sebaiknya hindari nangka atau konsultasikan dengan dokter sebelum memakannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.