Ketika suatu perdarahan mengganggu aliran darah di sekitar atau di dalam otak dan menyebabkan kehilangan oksigen selama lebih dari tiga atau empat menit, sel-sel otak bisa mati.
Sel-sel saraf yang terpengaruh dan fungsi terkait yang mereka kendalikan juga rusak.
Pendarahan otak, terlepas dari lokasinya, biasanya terjadi secara tiba-tiba.
Hanya pada beberapa jenis pendarahan otak saja, seperti hematoma subdural mungkin dapat memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu sebelum gejala berkembang.
Pendarahan otak bisa menyebabkan kerusakan otak dan memang dapat mengancam jiwa.
Keseriusan dan hasil dari pendarahan otak akan tergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, lamanya waktu yang terlewat antara pendarahan dan pengobatan, usia penderita, dan kesehatan secara keseluruhan.
Setelah sel-sel otak mati, mereka pada akhirnya tidak beregenerasi. Kerusakan bisa parah dan mengakibatkan cacat fisik, mental, dan ketidakmampuan dalam melakukan berbasis pekerjaan.
Baca juga: Meningioma (Tumor Selaput Otak): Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Gejala pendarahan otak bisa bermacam-macam.
Dilansir dari WebMD, gejala pendarahan otak sangat bergantung pada lokasi pendarahan, tingkat keparahan pendarahan, dan jumlah jaringan yang terkena.
Namun, gejala cenderung berkembang secara tiba-tiba dan kemudian bisa semakin memburuk.
Jika Anda menunjukkan salah satu dari gejala berikut, Anda mungkin mengalami pendarahan otak.
Perlu diingat bahwa pendarahan otak adalah kondisi yang mengancam jiwa dan Anda harus menelepon nomor darurat medis terdetak atau segera pergi ke ruang gawat darurat.
Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi gejala pendarahan otak untuk diwaspadai:
Perlu diingat bahwa banyak dari gejala ini sering disebabkan oleh kondisi selain pendarahan otak.
Meski begitu, jika mengalaminya, Anda sebaiknya tetap pergi ke dokter.